Inflasi Juni 2025 Capai 1,87%, Rokok dan Skincare Jadi Penyumbang Terbesar

INFORMASI, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan (year on year) pada Juni 2025 sebesar 1,87%. Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan rokok, serta perawatan pribadi menjadi penyumbang terbesar inflasi.
Apa Penyumbang inflasi terbesar?
- • Makanan, minuman, dan tembakau 1,99 persen, kontribusi 0,58 persen.
- • Perawatan pribadi dan jasa lainnya 9,30 persen, kontribusi 0,59 persen.
- • Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,59 persen, kontribusi 0,25 persen.
- • Penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,95 persen, kontribusi 0,20 persen.
- • Pendidikan 1,82 persen, kontribusi 0,10 persen.
Inflasi 2025 Dalam Angka:
- • Inflasi tahunan Juni 2025 1,87 persen lebih rendah dari inflasi tahunan Juni 2024 2,51 persen, dan Juni 2023 3,52 persen.
- • Inflasi Januari-Juni 2025 1,38 persen, lebih tinggi dibandingkan inflasi Januari-Juni 2024 sebesar 1,07 persen, dan Januari-Juni 2023 sebesar 1,24 persen.
Target Inflasi?
BPS menyampaikan bahwa tingkat inflasi kalender atau Januari-Juni 2025 mencapai 1,38%, masih dalam target sasaran inflasi 2025 yang ditetapkan pemerintah sebesar 2,5±1%.
“ Sampai dengan bulan Juni ini, inflasi masih berada di rentang target sasaran pemerintah. ”
— Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers Rilis BPS di Jakarta, Selasa 1/7/2025.
BPS mengatakan ada beberapa tantangan perekonomian yang bisa mempengaruhi tingkat inflasi dalam negeri, baik dari sisi global maupun domestik.
“ Krisis di Timur Tengah dan akselerasi pada target pertumbuhan ekonomi dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap dinamika harga di dalam negeri. Namun pemerintah akan terus mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga, nilai tukar rupiah, dan daya beli masyarakat. ”
— Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.
(ANT).