Airlangga Soal Ekonomi Indonesia: Masih "On The Track" karena Surplus Neraca Dagang 61 Bulan Berturut

Airlangga Soal Ekonomi Indonesia: Masih "On The Track" karena Surplus Neraca Dagang 61 Bulan Berturut
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

INFORMASI, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian Indonesia masih on the track atau pada jalur yang benar. Salah satu indikatornya adalah neraca perdagangan yang surplus selama 61 bulan atau berturut-turut.

Berapa Angkanya?

  • Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus selama 61 bulan berturut-turut pada Mei 2025 senilai 4,3 miliar dolar AS.
  • Ekspor nonmigas: 5,83 miliar dolar AS.
  • Defisit migas: 1,53 miliar dolar AS.

Pendorong surplus dan defisit:

  • Surplus nonmigas ditopang oleh: lemak dan minyak hewani/nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
  • Defisit migas disebabkan oleh: hasil minyak dan minyak mentah.

Kinerja kumulatif (Jan–Mei 2025):

  • Total surplus perdagangan: 15,38 miliar dolar AS.
  • Surplus nonmigas: 23,10 miliar dolar AS.
  • Defisit migas: 7,72 miliar dolar AS.

Ini Kata Airlangga:

Pak Presiden minta agar program kemandirian energi bisa dilaksanakan. Dengan kemandirian energi, tentu defisit ini akan kita kurangi.

— Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian RI, di kantornya Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Ekspor Meningkat:

  • Mei 2025: 24,61 miliar dolar AS (naik 9,68 persen dibanding Mei 2024).
  • Jan–Mei 2025: 111,98 miliar dolar AS (naik 6,98 persen setahun).
  • Ekspor migas turun 11,26 persen menjadi 5,92 miliar dolar AS.

Impor Ikut Naik:

  • Mei 2025: 20,31 miliar dolar AS (naik 4,14% YoY).
  • Jan–Mei 2025: 96,60 miliar dolar AS (naik 5,45% YoY).
  • Impor migas: 13,64 miliar dolar AS (turun 7,44%).
  • Impor nonmigas: 82,96 miliar dolar AS (naik 7,92%).

Inflasi Tetap Terkendali:

  • 1,87% secara tahunan (YoY) dan 1,35% year-to-date (YtD).
  • Masih di bawah target 2,5% ±1.

Airlangga Waspadai Kondisi Manufaktur:

  • PMI Manufaktur Indonesia turun ke 46,9 pada Juni 2025 dari 47,4 pada Mei.
  • Masih di bawah ambang netral 50,0, menunjukkan kontraksi aktivitas manufaktur, dipengaruhi perang dagang global.

(ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.