Harga Pertamax Turun, Dampak ke Daya Beli Tak Signifikan

INFORMASI.COM, Jakarta - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax dinilai wajar dan sesuai dengan mekanisme pasar.
Hal itu disampaikan Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi. Menurut Fahmy, harga Pertamax dan BBM nonsubsidi lainnya memang ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi global, terutama fluktuasi harga minyak dunia.
"Harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax disesuaikan dengan mekanisme pasar. Penurunan ini mengikuti penurunan harga minyak dunia, yang merupakan salah satu variabel utama dalam penetapan harga BBM di Indonesia," ujar Fahmy kepada Fakta.com, Rabu (4/9/2024).
Menurutnya, penurunan harga Pertamax tidak memberikan dampak signifikan terhadap daya beli konsumen.
Soal Pembatasan BBM Subsidi dari Jenis Kendaraan, Pertamina Buka SuaraHal ini karena segmen konsumen Pertamax mayoritas berasal dari kelas menengah ke atas, yang memiliki daya beli lebih kuat dibandingkan konsumen BBM bersubsidi seperti Pertalite.
"Konsumen Pertamax kebanyakan berasal dari kelas menengah ke atas, sehingga perubahan harga BBM nonsubsidi ini tidak terlalu mempengaruhi daya beli mereka. Berbeda dengan Pertalite, di mana konsumen lebih sensitif terhadap perubahan harga karena mayoritas mereka adalah dari kelas menengah ke bawah," ucap dia.
Fahmy juga menekankan bahwa perubahan harga BBM nonsubsidi, baik kenaikan maupun penurunan, sudah menjadi hal biasa dan tidak lagi mengejutkan bagi konsumen.
"Perubahan harga tersebut sudah sering terjadi karena ditetapkan mekanisme pasar tadi," kata Fahmy menjelaskan.
Pembatasan BBM Bersubsidi Masih Tahap SosialisasiSebagai tambahan informasi, Fahmy menjelaskan ada tiga variabel yang mempengaruhi harga BBM. Di antaranya, harga minyak dunia, inflasi, dan kurs rupiah terhadap dollar.
“Kalau sekarang menguat (kurs rupiah), memungkinkan bagi Pertamina menurunkan harga Pertamax,” ujar Fahmy.
Seperti diketahui, Pertamina telah mengumumkan penyesuaian harga Pertamax mulai 2 September 2024. Dari penyesuaian ini, beberapa wilayah punya harga Pertamax Rp12.950 per liter.
Sementara, beberapa wilayah lainnya masih punya harga Pertamax Rp13.250 per liter. Adapun harga Pertamax paling murah ada di Free Trade Zone (FTZ) Sabang Rp11.900 per liter.
Komentar (0)
Login to comment on this news