Harga Tembaga Melonjak Usai Trump Umumkan Tarif Impor 50%

Harga Tembaga Melonjak Usai Trump Umumkan Tarif Impor 50%
Ilustrasi pertambangan. (Sumber: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta - Harga tembaga melonjak tajam pada Selasa (8/7/2025) setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif impor sebesar 50%, menjadikannya kenaikan terbesar sejak akhir 1980-an.

Apa yang terjadi

  • Trump menyatakan dalam rapat kabinet bahwa tarif 50% akan dikenakan pada tembaga. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan kebijakan itu kemungkinan berlaku sebelum akhir bulan, atau “mungkin” mulai 1 Agustus.
  • Harga tembaga berjangka melonjak hingga 17% ke rekor US$5,89 per pon, sebelum ditutup naik 13% di US$5,68 — kenaikan intraday terbesar sejak 1989.
  • Analis Morgan Stanley menyebut tarif ini akan mendorong harga tembaga di AS naik dalam jangka pendek, karena biaya impor meningkat, tetapi stok domestik diperkirakan akan segera menstabilkan harga.

Ini kata Donald Trump

Saya rasa tarif untuk tembaga akan kami tetapkan sebesar 50%.

— Donald Trump, Presiden AS, Selasa (8/7/2025).

Apa kata mereka

  • Juan Carlos Guajardo dari firma Plusmining mengatakan harga tembaga akan naik "signifikan" karena pasar sebelumnya memperkirakan tarif lebih rendah, dan “banyak pembelian akan terjadi sebelum tarif berlaku.”
  • Analis Bernstein bahkan sudah memprediksi kenaikan harga sebelum pengumuman Trump, menyebut pelaku pasar telah memindahkan stok tembaga ke gudang di AS dalam beberapa bulan terakhir.

Dari mana AS impor tembaga?

  • Chile: 38%
  • Kanada: 28%
  • Meksiko: 8%

Produksi tembaga domestik AS sendiri turun sekitar 3% pada 2024 karena penurunan di sebagian besar tambang.

Tapi...

Pemerintah Chile menyatakan belum menerima komunikasi resmi dari AS soal tarif tersebut.

Ketua perusahaan tambang milik negara Chile, Codelco, menyebut masih belum jelas produk tembaga jenis apa yang akan dikenakan tarif karena Trump hanya menyebutnya “secara umum”.

Latar belakang

Sebelumnya, Trump memerintahkan penyelidikan impor tembaga pada Februari lalu lewat Section 232 Trade Expansion Act, menyebut pesaing global “mengancam langsung” keamanan nasional dan stabilitas ekonomi AS.

Meski AS memiliki cadangan tembaga besar, kapasitas smelting dan refining dinilai tertinggal.

Trump juga menyiratkan akan menetapkan tarif 200% untuk sektor farmasi, meski sektor tersebut sebelumnya dikecualikan dari paket tarif besar yang diumumkan awal tahun ini.

Kenapa ini penting

Tarif tembaga bisa memicu lonjakan harga bahan baku untuk industri energi, konstruksi, dan kendaraan listrik. Kebijakan ini mempertegas arah proteksionisme Trump di masa jabatan keduanya — dan Indonesia perlu mencermati dampaknya terhadap rantai pasok serta harga global.

(Forbes/Mining)

BAGIKAN

Popular

DATA
UPDATES