INFORMASI.COM, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan agar pihak mana pun tidak membawa isu politik ke sektor pangan. Hal itu diungkapkan Amran untuk merespons seorang tokoh yang menyebut harga beras mahal.
Menurutnya, stabilitas harga beras saat ini masih terjaga di bawah batas harga eceran tertinggi (HET). Sehingga, kata Amran, langkah politisasi justru bisa merugikan petani serta masyarakat kecil.
“ Ada tokoh nasional (yang menyatakan) harga (beras) melambung tinggi, harga tidak terjangkau. ”
— Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, saat sidak di Pasar Legi Solo, Kamis (13/11).
Amran: Harga Beras Masih di Bawah HET
Dalam inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Legi Solo, Amran menyebut harga beras medium di lapangan tetap stabil dan masih di bawah HET.
- •Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 299 Tahun 2025, HET beras medium bervariasi menurut zona:
- •Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi): Rp13.500/kg
- •Zona 2 (Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Bengkulu, Jambi, Babel, NTT, Kalimantan): Rp14.000/kg
- •Zona 3 (Maluku dan Papua): Rp15.500/kg
- •
- •Harga beras SPHP di pasaran: Rp12.000/kg
- •Harga beras premium di pasaran: sekitar Rp13.000/kg, masih di bawah HET Rp14.900/kg.
Mentan: Jangan Politisasi Pangan
Amran menegaskan pernyataan sebagian pihak yang menyebut harga beras melambung tinggi tidak sesuai fakta di lapangan.
- •Karena itu, Amran meminta agar semua pihak berhenti menyampaikan informasi menyesatkan soal harga beras.
- •Amran uga meminta agar pihak mana pun tidak memanfaatkan isu harga pangan untuk kepentingan politik.
- •Ia menyebut hal tersebut bisa menimbulkan dampak serius bagi stabilitas nasional.
- •Amran menilai sektor pangan menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga harus dijaga dari kepentingan pribadi atau kelompok.
“ Tolong aku minta dengan segala kerendahan hati mewakili petani, jangan zalimi petani kita. Boleh berpolitik tapi jangan politisasi pangan. Ini untuk hajat hidup orang banyak, jangan dipolitisasi. Silakan politisasi yang lain. Jangan karena kepentingan pribadi atau kelompok jangan merugikan kepentingan rakyat kecil. ”
— Mentan menyampaikan.
Klaim Pemkot Surakarta
Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, memastikan pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) rutin memantau harga bahan pokok setiap pekan.
- •TPID melakukan rapat koordinasi setiap Senin untuk memantau harga dan berkoordinasi dengan Kementan dan Bulog.
- •Ia menyebut intervensi pasar dilakukan bila ada kenaikan harga.
- •Masyarakat diminta melapor jika menemukan harga beras melebihi HET.
“ Ketika harga sedikit naik pasti diintervensi dengan komunikasi dengan Kementan, Bulog. SPHP hari ini sangat baik dan isu-isu terkait MBG menjadi penentu harga itu tidak benar. ”
— Respati Ardi, Wali Kota Surakarta, saat mendampingi Amran, Kamis (13/11).
“ Kami juga minta ke masyarakat kalau menemukan harga di luar HET silahkan sampaikan ke kami di TPID. ”
— Respati menambahkan.
Data BPS: Harga Beras di 51 Kab/Kota Masih Mahal
Minggu lalu, Andi Amran Sulaiman juga mengungkapkan adanya data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut harga beras masih mahal di 51 kabupaten/kota hingga akhir Oktober.
- •Sebanyak 51 kab/kota itu tersebar di 22 provinsi.
- •Harga beras di 51 kab/kota itu rata-rata masih di atas HET yang ditetapkan pemerintah.
- •Perubahan harga beras di 51 kab/kota itu berfluktuasi hingga 2-7 persen.
- •Mereka yang paling tinggi yakni Kabupaten Intan Jaya (7,68%), Kabupaten Puncak Jaya (4,77%), Kabupaten Pulang Pisau (3,48%), dan Kabupaten Barito Timur (3,35%).
- •Selebihnya berada di bawah 3% fluktuasi harga di atas HET.
Klaim Satgas Sudah Intervensi
Mentan menegaskan telah melakukan intervensi agar harga beras kembali normal. Menurut Kepala Bapanas itu, intervensi dilakukan dengan menyalurkan beras murah atau beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Selain itu, Amran juga sudah menugaskan Satgas Pengendalian Harga untuk melakukan pengawasan rutin dengan memantau harga serta penyaluran beras dari produsen, distributor, toko besar, maupun di ritel modern.
“ Bapanas tandem dengan Bulog. (Memantau) harga di 51 daerah yang masih di atas HET. Kami minta (Satgas) kawal 51 kabupaten/kota itu. ”
— Amran berkata pada Selasa (4/11/2025).
Stok Beras Aman hingga Akhir Tahun
Kementan juga memastikan stok beras nasional mencukupi menjelang akhir tahun.
- •Stok Bulog: mencapai 3,8 juta ton, diklaim cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal dan tahun baru.
- •Dirut Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyebut stok di tiap provinsi kini dua kali lipat dari kondisi normal.
- •Konsumsi beras diperkirakan naik 15-30% pada momentum libur akhir tahun.
“ Stok ini untuk mengantisipasi harga naik saat Natal dan tahun baru. ”
— Ahmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama Perum Bulog, Kamis (13/11).
(ANT)