Gejolak Eks Pekerja Tambang, Destinasi Wayag Raja Ampat Ditutup Sementara

Gejolak Eks Pekerja Tambang,  Destinasi Wayag Raja Ampat Ditutup Sementara

INFORMASI.COM, JAKARTA -  Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menutup sementara destinasi wisata Wayag dan wilayah sekitarnya. Kebijakan ini diberlakukan menyusul meningkatnya ketegangan pasca pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang yang memicu aksi pemalangan dan penghentian aktivitas wisata di sejumlah homestay di Waigeo Barat Kepulauan.

Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah berdialog langsung dengan warga terdampak.

“Hari ini saya mengunjungi masyarakat di kampung-kampung yang sebelumnya bekerja dan menggantungkan hidup dari PT KSM dan PT MRP. Mereka mengungkapkan rasa kecewa sebagai pemilik ulayat atas pencabutan IUP tersebut, yang kemudian memicu aksi pemalangan di objek wisata Wayag,” jelasnya saat berada di kantornya usai kunjungan ke Pulau Manyaifun dan Batan Pele, Rabu (11/6/2025).

Hasil dialog tersebut menyepakati penghentian sementara seluruh aktivitas wisata di kawasan Waigeo Barat Kepulauan, termasuk operasional kapal Live On Board (LOB), resort, hingga homestay.

“Seperti di Manyaifun, sekitar 50 pemuda meminta pekerjaan setelah kehilangan mata pencaharian dari tambang. Dalam beberapa hari ke depan, saya bersama Wakil Bupati akan menggelar tikar adat untuk mendengar langsung seluruh pihak dan mencari solusi secara kekeluargaan,” ujar Orideko.

Ia menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui komunikasi mendalam demi keadilan bagi seluruh pihak yang terdampak. Pemkab juga meminta pengertian dari wisatawan dan pelaku industri wisata agar membantu menjaga situasi tetap kondusif.

“Wayag dan sekitarnya kami batasi dulu. Tapi Raja Ampat masih punya banyak spot wisata luar biasa lainnya yang tetap bisa dikunjungi. Kami ingin menghindari potensi gesekan yang tidak diinginkan,” pungkas Orideko.

Penulis: MSM

BAGIKAN

Popular

DATA
UPDATES