Mengenal Water Birth, Metode Melahirkan yang Dijalani Nikita Willy

INFORMASI.COM, Jakarta – Kabar gembira datang dari artis Nikita Willy. Nikita melahirkan anak kedua, Nael Idrissa Djokosoetono.
Sang artis diketahui melahirkan dengan metode water birth. Apa itu water birth?
Mengutip American Pregnancy Association, Rabu (18/12/2024), water birth merupakan proses melahirkan saat ibu berada di dalam bak atau kolam yang berisi air hangat selama persalinan. Agar lebih nyaman, biasanya yang digunakan adalah bak karet atau bak tiup. Metode ini berkaitan dengan keyakinan bahwa mengurangi stres persalinan akan mengurangi komplikasi janin.
“Mereka merasa bahwa berendam di bak mandi bisa memberikan kenyamanan selama kontraksi,” kata pendidik persalinan di Chicago, AS, Ami Burns, dikutip dari Parents.
Air hangat disebut bisa membuat ibu hamil merasa nyaman, rileks, dan tenang. Air hangat bisa mengurangi rasa stres dan memungkinkan tubuh ibu untuk memproduksi endorfin lebih banyak yang bisa menghambat rasa sakit. Berendam di air juga diyakini bisa meningkatkan energi ibu yang bisa membantu proses mengejan saat melahirkan.
Selain itu, mengapung di air juga memudahkan ibu bergerak dan mencari posisi baru meski tubuhnya berat. Daya apung juga mendorong kontraksi rahim yang lebih efisien dan memperlancar sirkulasi darah yang baik untuk otot-otot rahim. Ketika ibu merasa rileks, ia juga akan rileks secara mental dan lebih fokus pada proses melahirkan.
Selamat, Nikita Willy Hamil Anak KeduaMetode water birth enggak cuma bermanfaat bagi ibu, tetapi juga janin. Konsep water birth adalah menyediakan lingkungan yang mirip dengan kantung ketuban.
Mengutip Healthline, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan persalinan di dalam air untuk ibu dengan usia kehamilan 37 minggu hingga 41 minggu, 6 hari. Selain itu, risiko kehamilan rendah, cairan ketuban jernih, dan posisi kepala bayi menunduk.
Risiko Melahirkan dengan Metode Water Birth
Ada beberapa kondisi kesehatan yang tidak memungkinan seorang ibu melahirkan dengan metode water birth. Misalnya, sang ibu pernah dua kali atau lebih menjalani persalinan sesar, mengalami persalinan prematur, ada infeksi darah atau kulit, atau sakit demam lebih dari 38 derajat Celsius.
Meskipun jarang terjadi, bayi berisiko terinfeksi atau terserang penyakit. Ada juga risiko lain seperti kesulitan mengatur suhu tubuh bayi, kemungkinan kerusakan tali pusat, gangguan pernapasan pada bayi, asfiksia dan kejang.
Metode ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, sama halnya dengan metode melahirkan lain. Ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu untuk menentukan metode melahirkan yang paling tepat untuk menyambut Si Kecil.
(Penulis: Yasmina Shofa)
Komentar (0)
Login to comment on this news