Mengenal Intermitten Fasting, Metode Puasa yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

INFORMASI.COM, Jakarta - Pernahkah kamu mendengar istilah intermittent fasting? Intermittent fasting kini menjadi tren kesehatan dan kebugaran populer di dunia.
Dikutip dari Healthline dan John Hopkins, Rabu (5/12/2024) intermittent fasting atau puasa berselang adalah cara mengatur pola makan dalam kurun waktu tertentu.
“Intermittent fasting kontras dengan pola makan normal,” kata seorang ahli saraf di Johns Hopkins, Mark Mattson.
Metode ini akan mengharuskan orang berpuasa selama belasan jam dan makan dalam rentang waktu yang lebih singkat, siklus ini dilakukan secara berulang. Pola makan ini diklaim efektif membakar lemak.
“Setelah berjam-jam tanpa makanan, tubuh akan menghabiskan simpanan gulanya dan mulai membakar lemak,” kata dia.
Intermittent fasting, lanjut Mattson, tak sulit untuk dilakukan karena manusia sudah menjalani puasa sepanjang sejarah evolusi. Dengan begitu, manusia mampu bertahan hidup tanpa makanan dalam waktu yang lama.
Tidak seperti metode diet lainnya, metode puasa itu tidak membatasi jenis makanan, tetapi mengatur jam makan.
Manfaat Intermittent Fasting
Ada sejumlah manfaat yang diperoleh dari metode diet ini. Sebagai contoh, berat badan turun. Penurunan berat badan berkaitan dengan perubahan sel dan hormon ketika berpuasa.
Kemudian, puasa bisa meningkatkan hormon pertumbuhan yang bisa menghilangkan lemak dan meningkatkan pertumbuhan otot.
Selain itu, kadar insulin akan menurun dan membuat simpanan lemak tubuh lebih mudah diakses. Sel akan mencerna dan membuang protein tua yang menumpuk di tubuh.
"Intermittent fasting bisa melindungi organ tubuh dari penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, gangguan neurodegeneratif terkait usia, bahkan penyakit radang usus dan banyak jenis kanker," kata Mattson.
Metode Intermittent Fasting yang Paling Populer
Tentu saja sebelum menerapkan metode intermittent fasting, kamu harus terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter. Tujuannya agar metode ini bisa menurunkan berat badan secara efektif dan menekan risiko gangguan kesehatan.
Nah, berikut ini ada sejumlah metode intermittent fasting yang bisa kamu coba.
1. Metode 16/8
Metode 16/8 kerap disebut Protokol Leangains. Cara 16/8 berarti berpuasa selama 16 jam, kemudian makan di rentang waktu 8 jam. Kuncinya adalah melewatkan salah satu jam makan. Misalnya, sarapan atau makan malam lebih awal.
2. Makan-Berhenti-Makan
Metode ini melibatkan puasa 24 jam sebanyak 1-2 kali seminggu. Metode berpuasa ini lebih sulit. Jika merasa mampu dan nyaman, kamu bisa menggunakan metode puasa itu.
3. Diet 5:2
Dengan metode ini, kamu hanya mengkonsumsi 500-600 kalori pada dua hari yang tidak berurutan selama seminggu. Lalu, makan seperti biasa pada 5 hari lainnya.
(Penulis: Yasmina Shofa)
Komentar (0)
Login to comment on this news