Review Film Dirty Angels, Dilema Perempuan di antara Politik dan Kemanusiaan

INFORMASI.COM, Jakarta - Seorang mantan tentara khusus Amerika Serikat bernama Jake (Eva Green) menjalani hidup biasa setelah menjalani sejumlah misi di medan perang. Namun, dia harus berjuang melawan trauma yang terus menghantui.
Jake kini bergabung dengan organisasi kemanusiaan yang menolong korban perang. Tiba-tiba, kehidupan Jake yang tenang terusik.
Suatu ketika, sejumlah siswi Afghanistan diculik oleh militan ISIS dan Taliban. Untuk menolong para gadis tersebut, pemerintah Amerika mengirim tim rahasia yang semua anggotanya merupakan tentara perempuan.
Jake lantas dipilih sebagai pemimpin tim tersebut. Alhasil, dia harus kembali ke medan perang,wilayah yang sangat ingin dia tinggalkan selama ini.
Antara Politik dan Kemanusiaan
Demi menyelamatkan para tawanan, Jake dan tim menyamar sebagai petugas medis. Mereka harus melalui berbagai jebakan dan para penembak jitu.
Jake juga harus melawan bayangan masa lalu dan rasa bersalah dalam misi sebelumnya.
Belum lagi, Jake mempertanyakan apakah misi ini betul untuk kemanusiaan atau sebagai alat politik semata?
Dari film ini kita bisa menyaksikan betapa kemanusiaan absen dalam zona konflik, hak-hak perempuan yang dikebiri, serta perjuangan para pengungsi yang jadi korban peperangan.
Eva Green dengan ciamik menggambarkan konflik batin tentara penyintas perang yang ingin hidup damai namun tidak bisa menolak panggilan tugas dari negara tercinta. Para aktris lain seperti Maria Bakalova dan Ronna Lee Shim'on (Lauda) juga dengan piawai menunjukkan sosok para perempuan kuat di tengah peperangan.
Sekadar informasi, sutradara film ini adalah Martin Campbell yang pernah menyutradarai Casino Royale pada 2006. Jadi, enggak heran kalau keseruan Dirty Angels rasanya mirip film James Bond itu.
Bagi kamu yang menyukai film aksi yang memiliki kedalaman cerita dan tidak sekadar baku tembak, Dirty Angels, yang tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat (3/1/2025), bisa jadi pilihan ya, guys.
Skor 8/10 dari Informasi.com.
(Penulis: Hanun Rifda Arabella)
Komentar (0)
Login to comment on this news