Putin Abaikan Ultimatum Trump, Ukraina Terus Dibombardir

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Ukraina Terus Dibombardir
Moskow tetap menyerang Ukraina meski AS mengancam sanksi 100%. (Foto: Pixabay)

INFORMASI.COM, Jakarta — Rusia mengabaikan ultimatum 50 hari dari Presiden AS Donald Trump kepada Moskow untuk menyepakati perdamaian atau menghadapi tarif 100 persen. Mengutip The Associated Press, Rabu (16/7/2025), analis menilai terobosan besar yang bisa mengubah arah perang dalam waktu singkat kecil kemungkinan terjadi.

Apa yang Terjadi?

  • Trump memberi batas waktu 50 hari bagi Rusia untuk mencapai kesepakatan damai, sambil mengancam sanksi ekonomi besar dan menjanjikan senjata canggih bagi Ukraina.
  • Sumber dari dalam Rusia menyebut Putin tak terintimidasi oleh sanksi atau aliran senjata. Sebaliknya, ia justru mempertimbangkan untuk menuntut lebih banyak wilayah Ukraina.
  • Tak lama setelah ultimatum Trump diumumkan, Rusia langsung meluncurkan serangan udara ke berbagai kota Ukraina, dari Kharkiv hingga Zaporizhzhia dan Sumy.

Ini bukan pertama kalinya AS memberi batas waktu, kadang 24 jam, kadang 100 hari. Kami ingin tahu motif sebenarnya.

— Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov

Target Rusia saat Ini

  • Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia mempercepat operasi militer di timur Ukraina, terutama di Donetsk, dengan tujuan merebut kota benteng Pokrovsk dan Kostyantynivka.
  • Serangan bertahap ini bertujuan memutus jalur logistik Ukraina sebelum melanjutkan ke Slovyansk dan Kramatorsk — pusat kendali utama di Donbas.
  • Jika berhasil, Rusia bisa melanjutkan penetrasi ke wilayah Dnipropetrovsk, termasuk kota industri besar Dnipro yang berpenduduk hampir 1 juta orang.
  • Namun, para analis dan pejabat Ukraina menilai Rusia tidak memiliki waktu cukup atau kekuatan memadai untuk mencapai tujuan ini dalam kurun waktu 50 hari.

Kenapa Ini Penting?

  • Rusia masih menuntut agar Ukraina mengakui empat wilayah yang dianeksasi sejak 2022, keluar dari rencana bergabung dengan NATO, dan membatasi kekuatan militernya.
  • Ukraina menghadapi kekurangan pasokan dan tenaga, sehingga fokus bertahan, bukan menyerang balik.
  • Trump menyarankan agar Ukraina "menekan balik Rusia lebih dalam", termasuk wacana serangan ke Moskow, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan Ukraina bisa melakukannya jika persenjataan memadai.
  • Rusia menganggap tekanan Barat masih bisa dihadapi, dan memanfaatkan celah waktu ini untuk terus “menggerus” Ukraina secara perlahan.

Ultimatum Trump justru memberi Rusia ruang strategis untuk memperkuat posisi di garis depan. Namun, hambatan logistik dan perlawanan gigih dari Ukraina membuat pencapaian teritorial besar tampak mustahil dalam waktu dekat. (AP/The Sun)

BAGIKAN

Popular

DATA
UPDATES