Netanyahu: Gencatan Senjata di Suriah Tercapai Lewat Kekuatan, Bukan Negosiasi

Netanyahu: Gencatan Senjata di Suriah Tercapai Lewat Kekuatan, Bukan Negosiasi
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Kepala Staff IDF Letjen. Eyal Zamir dan Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz (Foto: Instagram/@israelipm).

INFORMASI.COM, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa gencatan senjata yang tercapai di Sweida, Suriah, bukan hasil perundingan, melainkan hasil dari kekuatan militer.

Apa yang Terjadi?

  • Dalam pernyataan resminya, Kamis (17/7/2025), Netanyahu menyebut serangan udara ke Damaskus sebagai langkah tegas untuk melindungi komunitas Druze dan menegakkan kebijakan demiliterisasi wilayah selatan Suriah.
  • Ia menyebut Suriah sudah melanggar dua hal. Pertama, Demiliterisasi kawasan selatan Damaskus, dari Dataran Tinggi Golan hingga Pegunungan Druze. Kedua, perlindungan terhadap komunitas Druze.
  • Netanyahu menuduh pemerintah Suriah mengirim pasukan ke zona demiliterisasi dan melakukan kekerasan terhadap warga Druze.
  • Sebagai respons, ia memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk menyerang pasukan Suriah.
  • Ia kemudian menambahkan satu target lagi, yakni Gedung Kementerian Pertahanan Suriah, yang dibombardir AU Israel pada Rabu (16/7/2025).
  • Serangan tersebut langsung berdampak, memaksa pasukan Suriah mundur dan menghasilkan gencatan senjata

Ini adalah perdamaian yang dicapai lewat kekuatan. Bukan permintaan, bukan permohonan, tapi kekuatan di tujuh front sekaligus.

— Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Mengapa Ini Penting?

  • Serangan Israel ke Damaskus menjadi salah satu yang paling berani dalam beberapa tahun terakhir, menandai eskalasi serius terhadap pemerintahan baru Suriah pasca-Assad.
  • Komunitas Druze memiliki posisi strategis secara demografis dan politik. Mereka minoritas di Suriah, namun komunitas signifikan dan loyal di Israel, bahkan banyak yang bertugas di IDF.
  • PBB telah menggelar sidang darurat menyusul kekerasan yang menewaskan lebih dari 500 orang dalam beberapa hari, termasuk puluhan warga sipil dan pasukan keamanan.

Zoom Out

  • Sweida, wilayah mayoritas Druze di Suriah selatan, menjadi titik bentrokan antara milisi lokal Druze dan pasukan pemerintah sejak awal pekan lalu.
  • Israel telah melancarkan serangan udara ke Damaskus dan Sweida sebagai respons terhadap kekerasan terhadap Druze, memicu kecaman dari Suriah dan sorotan internasional.
  • Pemerintah Suriah dan pemimpin komunitas Druze mengumumkan gencatan senjata pada Kamis (17/7/2025).

Kami tidak akan membiarkan tentara Suriah masuk ke wilayah selatan Damaskus, dan tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti Druze.

— Benjamin Netanyahu

Netanyahu mengirim pesan jelas ke Damaskus dan dunia, bahwa Israel tidak akan ragu menggunakan kekuatan militer demi menjaga stabilitas perbatasan dan melindungi komunitas Druze. Namun, langkah ini juga membuka risiko eskalasi lebih lanjut di kawasan yang masih rapuh pasca-perang saudara.

BAGIKAN

Populer

DATA
UPDATES