Israel Gempur Gaza Tengah, Nasib Sandera Kian Mengkhawatirkan

Israel Gempur Gaza Tengah, Nasib Sandera Kian Mengkhawatirkan
Ilustrasi, serangan darat di kawasan padat penduduk. Pasukan Israel menggempur Deir al-Balah di Gaza tengah, memicu kekhawatiran baru atas keselamatan sandera dan warga sipil. (Foto: Freepik/AI-generated)

INFORMASI.COM, Jakarta - Pasukan Israel melancarkan serangan darat besar-besaran ke Deir al-Balah, wilayah padat di Gaza tengah, Senin (21/7/2025). Tank-tank dan pasukan infanteri menyerbu kawasan tersebut dalam operasi yang memicu kekhawatiran baru atas keselamatan para sandera yang ditahan di wilayah itu.

Apa yang Terjadi?

  • Militer Israel (IDF) mengonfirmasi mereka telah “menggempur pusat kendali Hamas” di Deir al-Balah, menggunakan pesawat tempur, tank, dan artileri.
  • Serangan itu dilakukan beberapa hari setelah Hamas menembakkan roket ke Tel Aviv dan menewaskan dua warga sipil Israel.
  • Israel menyebut wilayah ini sebagai “zona strategis” tempat Hamas diyakini menyembunyikan infrastruktur bawah tanah dan komando tempur.
  • Warga sipil di Gaza tengah melaporkan suara tembakan tanpa henti dan ledakan yang mengguncang bangunan tempat tinggal sejak dini hari.

Pasukan kami menggempur infrastruktur terowongan bawah tanah dan pusat komando Hamas di Deir al-Balah. Ini bagian dari operasi untuk mempercepat runtuhnya kemampuan militer Hamas.

— Juru Bicara IDF, Daniel Hagari

Kenapa Ini Penting?

  • Nasib 120 sandera yang diyakini masih berada di Gaza menjadi perhatian utama. Banyak dari mereka kemungkinan ditahan di terowongan bawah tanah yang menjadi target serangan.
  • Ini adalah salah satu operasi darat terbesar Israel di Gaza sejak invasi ke Rafah beberapa bulan lalu.
  • Serangan ini dapat memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza tengah yang sebelumnya relatif lebih aman dibanding wilayah selatan dan utara.
  • Komunitas internasional, termasuk Mesir dan Qatar, kembali menyerukan gencatan senjata segera.

Reaksi dan Kekhawatiran

  • Keluarga para sandera di Israel mengungkapkan kemarahan dan kecemasan.
  • Mereka menuding pemerintah bertindak gegabah dengan memperluas operasi militer tanpa menjamin keselamatan orang-orang yang ditawan.
  • Kelompok pegiat hak asasi manusia memperingatkan risiko besar bagi warga sipil, mengingat Deir al-Balah juga menampung ribuan pengungsi dari Rafah dan Khan Younis.
  • PBB dan WHO melaporkan bahwa rumah sakit-rumah sakit di wilayah tengah Gaza kewalahan menerima korban luka-luka akibat pemboman.

Apa Selanjutnya?

  • Belum ada sinyal gencatan senjata baru meskipun mediator internasional terus mendorong negosiasi.
  • Israel menyatakan akan terus melanjutkan operasi militer sampai “semua tujuan strategis tercapai”.
  • Hamas belum merespons secara resmi, namun sumber lokal menyebut kelompok tersebut memindahkan sejumlah sandera dari lokasi yang sedang diserbu.

Serangan terbaru Israel ke Deir al-Balah menandai eskalasi besar dalam perang Gaza. Namun, semakin intensifnya operasi militer justru memperumit upaya pembebasan sandera dan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah kantong Palestina tersebut. (LBC/RTE)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.