Jelang Pertemuan Korsel-AS pada 25 Juli 2025, Seoul Bidik Kesepakatan Dagang Setara Jepang

INFORMASI.COM, Jakarta – Korea Selatan tengah mencermati secara serius isi kesepakatan dagang terbaru antara Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Langkah ini diambil menjelang perundingan tingkat tinggi antara Seoul dan Washington yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Juli 2025.
Tekanan Baru bagi Korea Selatan
- • Kesepakatan AS-Jepang, dengan ditetapkannya tarif 15 persen untuk seluruh produk Jepang, turun dari rencana tarif 25 persen.
- • Komitmen Jepang menyepakati investasi sebesar US$550 miliar di AS dan membuka akses pasar untuk produk pertanian dan otomotif AS.
- • Korsel menghadapi tekanan untuk mencapai kesepakatan serupa sebelum tenggat 1 Agustus 2025. Jika gagal, Korea berpotensi dikenai tarif balasan 25 persen oleh AS.
Harapan dari Dalam Negeri
- • Ada harapan dari dalam negeri pemerintah Korsel akan mencapai kesepakatan dengan AS yang sama atau lebih baik daripada Jepang.
- • Saham produsen mobil seperti Hyundai Motor dan Kia melonjak masing-masing 6,8% dan 6,4% karena optimisme pasar terhadap negosiasi dagang Korsel-AS.
“ Investor melihat kesepakatan Jepang-AS sebagai tolok ukur untuk Korea. ”
— Analis Hanwha Investment and Securities, Kim Sung-rae.
Target: Kesepakatan Setara atau Lebih Baik
- • Presiden Lee Jae-myung menegaskan bahwa Korsel harus menghindari kerugian kompetitif dalam perdagangan internasional dan tidak boleh tertinggal dibanding Jepang maupun Inggris dalam menjalin kesepakatan dagang dengan AS.
- • Menurut Dr. Kim Yong-jin dari Universitas Sogang, sulit bagi Korea untuk mendapatkan tarif AS yang lebih rendah dari Jepang (15 persen) atau Inggris (10 persen) tanpa konsesi besar.
- • Strategi Korsel adalah menolak membuka pasar beras dan daging sapi, dan memilih menawarkan impor jagung AS untuk bioetanol sebagai gantinya.
- • Mencapai kesepakatan dagang dengan AS yang tidak hanya setara, tetapi juga mendukung posisi ekonomi dan industri Korea Selatan di tingkat global.
Fokus pada Energi dan Industri
- • Menteri Industri Korsel, Kim Jung-kwan, menegaskan bahwa perundingan di Washington akan difokuskan pada peningkatan kerja sama industri dan energi antara Korea dan AS.
- • Kim menyatakan komitmen untuk mencapai hasil positive sum yang bisa mendorong kemitraan strategis kedua negara ke tingkat berikutnya.
- • Kim dijadwalkan bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Menteri Energi Chris Wright dalam kunjungan tersebut.
- • Korsel juga mempertimbangkan usulan AS untuk membentuk dana investasi besar guna mendukung rekonstruksi sektor manufaktur di AS.
- • Pemerintah Korsel menegaskan akan merespons secara menyeluruh dengan mempertimbangkan sensitivitas sektor industri domestik terhadap dampak kesepakatan.
“ Kami akan berupaya keras untuk menghasilkan hasil positive sum yang bisa mendorong kerja sama Korea-AS ke tingkat selanjutnya. ”
— Menteri Industri Korea Selatan, Kim Jung-kwan.
Dengan kompleksitas dan sensitivitas sektor industri yang terlibat, Korsel memastikan akan merespons secara hati-hati, demi melindungi kepentingan ekonomi domestik di tengah persaingan geopolitik yang kian ketat. (The Straits Times/Yonhap)