Uni Eropa Soroti Ketimpangan Dagang dan Overkapasitas China

INFORMASI.COM, Jakarta - Uni Eropa menegaskan kembali kekhawatirannya terhadap ketimpangan perdagangan dengan China, subsidi industri berlebihan, dan kendala akses pasar, dalam pertemuan puncak bilateral di Beijing pada Kamis (24/7/2025).
Apa yang Terjadi?
- • Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan Uni Eropa tetap berkomitmen pada dialog terbuka dan hormat, namun akan terus membela kepentingannya sendiri, termasuk lewat strategi de-risking dan penguatan keamanan ekonomi.
- • Uni Eropa mengkritik ketimpangan neraca dagang: China menyumbang 14,5% dari total ekspor globalnya ke Eropa, tapi sebaliknya hanya menyerap 8% ekspor UE.
- • Von der Leyen menyebut ketimpangan itu disebabkan oleh distorsi perdagangan dan hambatan akses pasar dari pihak China, meski Eropa tetap membuka diri bagi produk China.
- • Tiga isu utama dibahas, yakni akses pasar, overkapasitas industri China, dan ekspor bahan baku kritis seperti rare earth.
“ Kita telah mencapai titik belok yang jelas. Untuk membuat perdagangan tetap saling menguntungkan, hubungan ini harus lebih seimbang. Eropa menyambut kompetisi, tapi harus adil. ”
— Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen
Kenapa Ini Penting?
- • Uni Eropa menuntut prinsip resiprositas, termasuk dalam pengadaan publik, agar akses perusahaan Eropa di China setara dengan perusahaan China di Eropa.
- • Uni Eropa menyebut subsidi besar-besaran di sektor baja, panel surya, kendaraan listrik, dan baterai telah menciptakan limpahan produk murah ke pasar luar negeri.
- • Uni Eropa mengapresiasi komitmen China untuk mempercepat izin ekspor dan membentuk mekanisme baru untuk mengatasi hambatan pasokan, tapi tetap menekankan pentingnya keterandalan jangka panjang.
Tekanan terhadap China
- • Von der Leyen memperingatkan, tanpa langkah konkret dari China, akan sulit bagi Uni Eropa untuk mempertahankan keterbukaan pasarnya.
- • Isu dukungan terhadap Rusia juga disinggung tajam. Uni Eropa meminta China menggunakan pengaruhnya untuk mendorong Moskow menuju gencatan senjata dan perundingan damai.
- • Sementara itu, di bidang iklim, UE dan China sepakat memperkuat kerja sama dalam perdagangan emisi, teknologi penangkapan karbon, dan ekonomi sirkular.
KTT Uni Eropa-China menyoroti pergeseran arah hubungan dagang kedua kekuatan ekonomi. Uni Eropa mulai mengambil sikap lebih tegas terhadap subsidi dan kebijakan ekspor China, sambil tetap membuka ruang kerja sama di isu iklim dan keamanan global.