Israel Memberlakukan "Jeda Taktis" di Gaza, Bantuan Kemanusiaan Mengalir di Tengah Krisis Kelaparan

Israel Memberlakukan "Jeda Taktis" di Gaza, Bantuan Kemanusiaan Mengalir di Tengah Krisis Kelaparan
Warga Gaza berkumpul di tengah reruntuhan bangunan setelah serangan udara. Israel memutuskan memberlakukan "jeda taktis" di Gaza agar bantuan kemanusiaan dapat masuk. (Foto: Pixabay)

INFORMASI.COM, Jakarta - Israel memulai “jeda taktis” harian selama 10 jam di tiga wilayah padat penduduk di Gaza untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan. Keputusan ini diambil di tengah tekanan global terkait krisis kelaparan yang memburuk di wilayah konflik.

Apa yang Terjadi?

  • Israel Defense Forces (IDF) mengumumkan jeda tempur dimulai Minggu (27/7/2025) di Gaza City, Deir al-Balah, dan Muwasi, berlaku setiap hari pukul 10 pagi waktu setempat tanpa batas waktu.
  • Tujuan utamanya adalah membuka jalur darat aman bagi bantuan kemanusiaan dari PBB dan lembaga lainnya.
  • Bantuan udara dengan paket tepung, gula, dan makanan kaleng juga dilakukan oleh IDF pada hari yang sama.

Kenapa Ini Penting?

  • Lebih dari 133 warga Gaza, termasuk 87 anak-anak, dilaporkan meninggal akibat malnutrisi, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
  • Kepala bantuan PBB menyebut jeda ini positif, namun menegaskan bahwa hanya gencatan senjata penuh yang bisa menjamin bantuan menjangkau seluruh warga sipil secara aman dan berkelanjutan.
  • Menteri Luar Negeri Prancis menyebut kondisi Gaza sebagai “mengerikan” dan menyerukan akses bantuan tanpa hambatan dan segera.

Gencatan senjata adalah satu-satunya cara agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke seluruh wilayah Gaza secara konsisten dan aman.

— Pernyataan resmi World Food Program.

Bantuan Internasional Mulai Masuk

  • Mesir dan Yordania mengirim ratusan truk bantuan lewat penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah, membawa lebih dari 1.200 ton bahan pangan.
  • PBB menyatakan memiliki stok cukup untuk memberi makan seluruh populasi Gaza yang mencapai sekitar 2,1 juta orang, selama hampir tiga bulan, jika akses distribusi dijamin.

Kekerasan Tetap Berlanjut

  • Sebanyak 27 warga Palestina tewas dalam serangan terbaru Israel, termasuk di area distribusi bantuan dan tenda pengungsi.
  • Serangan juga mengenai rumah, apartemen, hingga lokasi dekat instalasi air, menewaskan keluarga termasuk anak-anak.
  • Israel belum memberikan komentar langsung, namun kerap menyalahkan Hamas atas korban sipil karena beroperasi di kawasan padat.

Dinamika Politik dan Tuduhan

  • Israel menyatakan perang bisa berakhir jika Hamas menyerah, melucuti senjata, dan angkat kaki. Syarat ini ditolak keras oleh Hamas.
  • Pejabat Hamas menyebut jeda taktis ini hanyalah upaya Israel memperbaiki citra internasional, bukan untuk menyelamatkan nyawa.
  • Negosiasi gencatan senjata dengan perantara AS dan Qatar juga dilaporkan buntu, dengan Israel menarik delegasinya.

Jeda taktis Israel menjadi sinyal terbatas atas tekanan internasional, namun belum menjawab kebutuhan besar untuk gencatan senjata permanen dan bantuan menyeluruh. Tanpa solusi jangka panjang, krisis kelaparan di Gaza akan terus memakan korban. (CBS News/PBS)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.