Trump Percepat Tenggat Waktu untuk Rusia Capai Kesepakatan Damai dengan Ukraina

INFORMASI.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperpendek tenggat waktu yang ia berikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencapai kesepakatan damai di Ukraina.
Apa yang Terjadi?
- • Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Skotlandia pada Senin (28/7/2025), Trump menyatakan kekecewaannya terhadap Putin dan memutuskan untuk mengurangi tenggat waktu diplomatiknya.
- • Tenggat baru hanya 10 atau 12 hari, jauh lebih pendek dari ultimatum 50 hari yang disampaikan awal Juli saat Sekjen NATO Mark Rutte berkunjung ke Washington.
“ Saya kecewa dengan Presiden Putin. Saya sudah berbicara dengannya berkali-kali dan kami sebenarnya sudah dekat mencapai gencatan senjata sebanyak lima kali. Tapi dia terus menyerang Kyiv. ”
— Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Latar Belakang
- • Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan sanksi ekonomi yang “sangat berat” jika Rusia tak segera mencapai kesepakatan damai.
- • Penundaan penerapan sanksi hingga September dinilai sebagian pihak memberi nafas lega bagi Rusia, terutama saat mereka sedang menggencarkan serangan musim panas di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km.
- • Meski Ukraina kehilangan wilayah, analis mengatakan tidak ada tanda-tanda garis pertahanan akan runtuh total dalam waktu dekat.
Reaksi dari Ukraina
- • Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan apresiasinya atas keputusan Trump mengirim lebih banyak rudal pertahanan udara Patriot.
- • Keduanya sepakat untuk lebih sering berkomunikasi dan menyelaraskan langkah-langkah ke depan.
“ Kami membahas langkah-langkah untuk melindungi warga dari serangan Rusia dan memperkuat posisi kami. ”
— Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Kenapa Ini Penting?
- • Pemangkasan tenggat menjadi hanya 10 hari menambah tekanan diplomatik terhadap Moskow dan membuka kemungkinan ketegangan baru jika Rusia tetap tidak bergeming.
- • Ancaman sanksi besar dari AS bisa menjadi kartu truf Trump untuk menggiring Putin ke meja perundingan, meski hasil akhirnya belum bisa diprediksi.
- • Secara politik, ini juga menjadi upaya Trump membuktikan janji kampanyenya yang menyatakan bisa mengakhiri perang dalam satu hari jika kembali menjabat.
Donald Trump kembali menegaskan posisinya sebagai negosiator agresif dalam konflik Ukraina, dengan mempercepat tenggat damai yang ia berikan kepada Rusia. Namun, dengan eskalasi di lapangan dan belum adanya kepastian dari Moskow, langkah ini bisa memicu ketegangan baru. (Euronews/Financial Times)