Suriah Akan Gelar Pemilu Parlemen Pertama Pasca-Assad September 2025

Suriah Akan Gelar Pemilu Parlemen Pertama Pasca-Assad September 2025
Suriah akan melakukan pemilihan umum legislatif pertama sejak kejatuhan pemerintahan Bashar al-Assad, yang dijadwalkan 15-20 September 2025. (Foto Syrian Arab News Agency)

INFORMASI.COM, Jakarta – Suriah akan menyelenggarakan pemilu parlemen pertamanya pasca-kejatuhan rezim Bashar al-Assad. Ini menandai babak baru dalam sejarah politik negara yang dilanda konflik selama lebih dari satu dekade.

Apa yang Terjadi?

  • Presiden Ahmad al-Sharaa telah menyetujui rancangan sistem pemilu sementara, yang dijadwalkan berlangsung antara 15-20 September 2025.
  • Jumlah kursi di parlemen (Majelis Rakyat) akan ditingkatkan dari 150 menjadi 210 kursi.
  • 70 kursi akan ditunjuk langsung oleh presiden, sisanya dipilih melalui pemungutan suara.
  • Proses pendaftaran kandidat akan dibuka setelah pembentukan badan pemilihan. Kampanye kandidat berlangsung selama 7 hari, termasuk debat publik.
  • Setidaknya 20 persen dari badan pemilihan berasal dari perempuan.
  • Pemilu akan diawasi oleh organisasi masyarakat sipil dan lembaga internasional.
  • Warga dapat menggugat daftar calon maupun hasil pemilu.

Presiden menolak segala bentuk pembagian wilayah dan menegaskan bahwa rakyat Suriah bersatu menentang sektarianisme. Kami akan memastikan pemilu ini bisa diawasi publik dan organisasi internasional secara terbuka.

— Ketua Komite Pemilu Tinggi, Mohammad Taha al-Ahmad.

Kenapa Ini Penting?

  • Pemilu ini adalah yang pertama sejak Assad melarikan diri ke Rusia pada Desember 2024.
  • Menandai berakhirnya kekuasaan Partai Baath yang telah bercokol sejak 1963.
  • Proses ini dirancang untuk inklusif dan transparan, sekaligus menegaskan tekad pemerintahan baru untuk menolak pembagian wilayah dan politik sektarian.
  • Menjadi uji awal legitimasi Presiden Sharaa dan efektivitas pemerintahan transisi.

Zoom Out

  • Pemerintah transisi terbentuk Januari 2025, setelah kekosongan kekuasaan pasca-eksodus Assad.
  • Komite Pemilu Tinggi dibentuk lewat dekrit presiden pada 13 Juni 2025.
  • Penyesuaian alokasi kursi mengacu pada sensus 2011 karena belum ada sensus baru sejak konflik dimulai.
  • Daerah pemilihan khusus akan disediakan bagi tokoh masyarakat dan kalangan intelektual.

Pemilu parlemen Suriah yang dijadwalkan September 2025 menjadi momentum penting menuju rekonsiliasi nasional. Dengan struktur pemilu yang disusun ulang dan diawasi ketat, pemungutan suara ini diharapkan dapat membuka jalan bagi sistem pemerintahan yang lebih inklusif, demokratis, dan stabil. (Anadolu via ANTARA)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.