Israel Ancam Aneksasi Gaza jika Hamas Tak Sepakat Soal Sandera

INFORMASI.COM, Jakarta - Seorang menteri kabinet Israel mengisyaratkan kemungkinan aneksasi sebagian wilayah Gaza sebagai bentuk tekanan terhadap Hamas, jika kelompok tersebut terus menolak kesepakatan pembebasan sandera.
Apa yang Terjadi?
- • Mengutip Times of Israel, Rabu (30/7/2025), Anggota Parlemen Israel (Knesset), Zeev Elkin, menyatakan bahwa Israel bisa memberi ultimatum kepada Hamas, menyepakati kesepakatan pembebasan sandera atau kehilangan wilayah di Gaza secara permanen.
- • Elkin menuduh Hamas sengaja memperlambat negosiasi gencatan senjata demi meraih konsesi dari Israel.
- • Israel tengah menghadapi tekanan dari negara-negara besar, termasuk Inggris dan Prancis, yang mengancam akan mengakui negara Palestina pada September 2025 jika situasi di Gaza tidak membaik.
“ Hal paling menyakitkan bagi musuh kita adalah kehilangan tanah. ”
— Anggota Parlemen Israel, Zeev Elkin.
Kenapa Ini Penting?
- • Ancaman Israel terhadap wilayah Gaza bisa menggagalkan upaya solusi dua negara dan memicu eskalasi konflik.
- • Prancis, Inggris, dan negara-negara Arab telah mendesak agar Hamas menyerahkan kendali Gaza ke Otoritas Palestina, tetapi Israel menolak usulan ini.
- • Kematian akibat kelaparan terus meningkat di Gaza, termasuk anak-anak, memicu kritik global.
- • Keputusan negara-negara Barat mengaitkan pengakuan Palestina dengan tindakan Israel menambah tekanan politik bagi pemerintahan Netanyahu.
Reaksi dan Konteks
- • Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam rencana pengakuan negara Palestina oleh Inggris dan Prancis sebagai bentuk “penghargaan atas terorisme Hamas.”
- • Forum Keluarga Sandera Israel menolak pengakuan negara Palestina sebelum para sandera dibebaskan, menyebutnya sebagai kegagalan moral dan politik.
- • Di sisi lain, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyebut pemukiman Yahudi di Gaza “semakin dekat terwujud” dan mengklaim Gaza sebagai bagian tak terpisahkan dari Tanah Israel.
- • Israel tetap menolak kemungkinan kembalinya Otoritas Palestina untuk memerintah Gaza.
Pernyataan Anggota Parlemen Israel soal kemungkinan aneksasi Gaza memperdalam krisis diplomatik dan kemanusiaan yang sudah genting. Sementara dunia mendesak solusi dua negara dan pembebasan sandera, Israel justru menegaskan sikap garis keras yang bisa memperpanjang konflik di Gaza dan memperburuk peluang perdamaian. (The Times of Israel/Arab News)