Irak-Suriah Upayakan Rehabilitasi Jalur Minyak untuk Perkuat Ekspor dan Pasokan Regional

Irak-Suriah Upayakan Rehabilitasi Jalur Minyak untuk Perkuat Ekspor dan Pasokan Regional
Ilustrasi konstruksi pipa minyak. (Foto: Freepik)

INFORMASI.COM, Jakarta – Menteri Energi Suriah, Mohammed Al-Bashir melakukan kunjungan ke Irak untuk membahas rencana rehabilitasi jalur pipa minyak yang menghubungkan Kirkuk, Irak, dengan pelabuhan Baniyas di Suriah.

Apa yang Terjadi?

  • Mengutip Zawya, Selasa (12/8/2025), Suriah dan Irak tengah bernegosiasi untuk menghidupkan kembali pipa minyak sepanjang 850 kilometer yang pernah beroperasi sejak 1950-an.
  • Jalur pipa ini sempat lumpuh akibat krisis Suez 1956, konflik politik antara Irak dan Suriah, serta kerusakan parah selama invasi AS ke Irak pada 2003.
  • Rehabilitasi pipa diharapkan bisa mengurangi biaya impor minyak Suriah dan memberikan Irak jalur ekspor baru selain melalui Selat Hormuz yang berisiko tinggi.
  • Pemerintah Irak sendiri sebelumnya sudah menunjukkan minat untuk mengaktifkan kembali pipa ini sebagai alternatif ekspor minyak.

Pipa minyak Irak-Suriah merupakan salah satu proyek penting yang membentuk industri minyak di Irak dan seluruh kawasan.

— Juru Bicara Perdana Menteri Irak, Mudhar Saleh.

Mengapa Ini Penting?

  • Rehabilitasi pipa minyak akan membantu Suriah mengatasi masalah pasokan minyak yang selama ini sangat bergantung pada impor melalui kapal tanker yang mahal dan rawan gangguan.
  • Bagi Irak, pipa ini membuka jalur ekspor langsung ke Laut Mediterania yang dapat melayani pelanggan di Eropa, mengurangi ketergantungan pada jalur ekspor melalui Selat Hormuz yang geopolitiknya rentan.
  • Mengingat Irak adalah produsen minyak terbesar kedua di OPEC dan memiliki cadangan minyak dunia terbesar kelima, pengembangan jalur ekspor ini krusial bagi stabilitas ekonomi dan politiknya.

Gambaran Besar

  • Jalur pipa minyak Irak-Suriah memiliki sejarah panjang sebagai salah satu proyek vital di kawasan yang pernah menghubungkan ladang minyak Kirkuk dengan pelabuhan Baniyas.
  • Konflik regional dan invasi asing membuat pipa ini berhenti beroperasi selama bertahun-tahun.
  • Kini, dengan ketegangan geopolitik yang terus berlangsung di kawasan, kedua negara melihat peluang strategis untuk bekerja sama menghidupkan kembali pipa tersebut.
  • Proyek ini juga sejalan dengan upaya Irak untuk mencari jalur ekspor alternatif, seperti rencana pipa Basra ke Aqaba di Yordania yang sempat tertunda.
  • Keberhasilan rehabilitasi pipa ini bisa mengubah dinamika pasar minyak regional dan memperkuat posisi kedua negara dalam industri energi global.

Upaya rehabilitasi jalur pipa minyak Irak-Suriah bukan hanya langkah penting untuk memenuhi kebutuhan energi Suriah dan membuka jalur ekspor baru bagi Irak. Kerja sama ini berpotensi membawa manfaat besar bagi stabilitas energi regional dan perdagangan minyak internasional. (Zawya/Iraqi News)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.