Demo Ricuh di Prancis, 200 Ribu Warga Minta Presiden Macron Turun

Demo Ricuh di Prancis, 200 Ribu Warga Minta Presiden Macron Turun
Demonstran menghalau gas air mata dalam aksi unjuk rasa “Block Everything” di seluruh Prancis pada Rabu (10/9). Foto: Istimewa

INFORMASI.COM, Jakarta - Hampir 200.000 orang ambil bagian dalam aksi unjuk rasa Block Everything di seluruh Prancis, Rabu (10/9/2025) waktu setempat. Dalam unjuk rasa, para pendemo juga meminta Presiden Emmanuel Macron turun.

Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau mengungkapkan, gelombang protes ini melibatkan ratusan titik aksi dan diwarnai bentrokan di ibu kota Paris.

Dibajak Kelompok Kiri?

  • Pemerintah mencatat ada 812 aksi di berbagai wilayah Prancis.
  • Total peserta mendekati 200.000 orang, dengan dominasi anak muda.
  • Dalam unjuk rasa, para pendemo juga meminta Presiden Emmanuel Macron turun.
  • Retailleau menuding kelompok kiri radikal dan ultra-kiri membajak jalannya unjuk rasa.
  • Ia menegaskan upaya melumpuhkan negara tidak berhasil.

Kaum muda sangat terwakili dalam aksi protes yang saya tuding telah dibajak oleh kelompok kiri radikal dan ultra-kiri. Meskipun terdapat sangat banyak upaya untuk melumpuhkan negara, para pemblokir tidak berhasil memblokir Prancis.

— Bruno Retailleau, Menteri Dalam Negeri, dalam konferensi pers, Rabu waktu Paris.

Pembakaran dan Tembakan Gas Air Mata

  • Insiden terjadi di Porte d’Aubervilliers, sekolah menengah atas, dan stasiun Gare du Nord, Paris.
  • Polisi menembakkan gas air mata, massa membakar tempat sampah, dan sebuah bangunan di Chatelet ikut terbakar.
  • Pusat belanja Forum des Halles ditutup usai muncul seruan penjarahan.

Transportasi Udara Terganggu

  • Lalu lintas penerbangan terganggu di Marseille, Nice, Bastia, Ajaccio, Figari, dan Calvi.
  • Penundaan dan pembatalan diperkirakan berlangsung sepanjang hari.

Adanya gangguan lalu lintas udara di bandara Marseille, Nice, Bastia, Ajaccio, Figari, dan Calvi, dengan penundaan dan pembatalan penerbangan yang diperkirakan terjadi sepanjang hari.

— Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil menyampaikan pada Rabu (10/9).

Operasi Keamanan Besar-besaran

  • 80.000 polisi dan gendarmerie diterjunkan, dilengkapi drone, helikopter, dan kendaraan lapis baja.
  • Retailleau memerintahkan pasukan bertindak cepat, serta menuding politisi tertentu mencoba memicu pemberontakan.

Pasukan keamanan saya instruksikan untuk bertindak cepat dan tangkas.

— Bruno menambahkan.

Krisis Politik Prancis

  • Protes terjadi setelah Perdana Menteri Bayrou mundur setelah mendapat mosi tidak percaya di Majelis Nasional pada Senin (8/9).
  • Bayrou sebelumnya mengusulkan penghematan 44 miliar euro untuk menekan utang publik Prancis yang sudah mencapai 113% dari PDB.
  • Presiden Emmanuel Macron kemudian menunjuk Menteri Angkatan Bersenjata Sebastien Lecornu sebagai perdana menteri baru, Selasa (9/9).
  • Lecornu diberi mandat melakukan konsultasi partai sebelum membentuk kabinet.

(Anadolu via ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.