- Home
- Internasional
- Geger Sapi Merah untuk Ritual Yahudi
Geger Sapi Merah untuk Ritual Yahudi

INFORMASI.COM, Jakarta - Belakangan ini sapi merah marak diperbincangkan. Sapi merah ini menjadi bagian penting ritual untuk memuluskan pembangunan Kuil Ketiga
Dikutip dari Middle East Eye, Kamis (4/4/2024), beberapa waktu lalu, sekelompok orang Israel berkumpul dalam sebuah konferensi di Shilo, sebuah pemukiman ilegal Israel di dekat Nablus, Palestina. Mereka membahas ritual penyembelihan sapi merah untuk memuluskan pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem.
Abu sapi betina yang berwarna merah sempurna, diperlukan untuk ritual penyucian. Nah, ini memungkinkan dibangunnya Kuil Ketiga di Yerusalem.
Menurut kelompok Yahudi, kuil tersebut harus dibangun di dataran tinggi Yerusalem yang dikenal sebagai Bukit Bait Suci. Nah, tempat ini merupakan Masjid Al Aqsa dan Kubah Emas berdiri.
"Ini adalah momen baru dalam sejarah Yahudi," ujar seorang Israel, Chaim, kepada Middle Easte Eye.
Menteri Israel Minta Yahudi Masuki Al-Aqsa 10 Hari Terakhir RamadanDeskripsi Sapi Sempurna
Anggota komunitas Kuil Ketiga, organisasi yang dipimpin oleh Temple Institute, menggelar konferensi untuk mencari sapi merah yang cocok dengan deskripsi Taurat. Sapi merah ini merupakan sapi yang digunakan untuk sebuah ritual.
Tentu saja sapi yang digunakan untuk ritual tidak sembarangan. Sapi tersebut itu tidak boleh cacat sedikit pun. Bahkan tidak boleh berwarna putih atau hitam. Sapi-sapi ini datang dari Texas ke Israel pada 2022.
Seorang pemukim Mitzpe Yericho, Yahuda Singer, mengatakan sapi-sapi red heifer datang dari Texas dan dipelihara dalam kondisi khusus untuk menjaga kemurniannya. Bahkan, lanjut istri Singer, Edna, sapi itu tidak boleh disentuh oleh manusia.
"Kamu hanya bisa 'mengotori' mereka hanya dengan menyandarkan jaket di punggungnya," kata Edna.
Sapi yang sempurna itu belum pernah terlihat selama 2 ribu tahun. Sejak bangsa Romawi menghancurkan Kuil Kedua, yang diyakini berdiri di puncak Bukit Bait Suci, sapi itu tidak pernah ditemukan lagi.
Beberapa aktivis Yahudi bersama umat Kristen Evangelis AS percaya pembangunan Kuil Ketiga akan mendorong kedatangan Yesus kedua kalinya dan Armageddon. Mereka memutuskan untuk mengembangkan kuil sendiri.

Ritual Ini Sebenarnya Direncanakan Akhir April
Seorang rabi dari Kelompok Kuil Ketiga Uvne Yerusalem, Yitzchak Mamo, mengatakan ritual itu sebenarnya dilakukan pada Paskah tahun ini. Rencananya, ritua sapi merah dilakukan pada akhir April 2024.
Kedatangan sapi merah ini "tercium" Hamas. Kelompok ini memantau dengan cermat untuk mengamankan Masjid Al Aqsa.
"Yang tersisa hanyalah penyembelihan sapi merah yang diimpor dari Amerika. Jika hal ini dilakukan, itu adalah sinyal untuk dibangun kembali Kuil Ketiga," ujar sumber yang berhubungan dengan kepimpinan Hamas.
Lalu, pada Januari 2024, juru bicara Hamas, Abu Ubaida, mengungkapkan keputusan untuk menyerang Israel di dekat Jalur Gaza. Ubaida menghubungkan keputusan Hamas dengan aktivis Kuil Ketiga yang mengimpor sapi merah yang menurutnya merupakan "agresi terhadap seluruh perasaan Palestina."

"Masjid Al Aqsa Hanya untuk Umat Islam"
Israel Izinkan Muslim Palestina Ibadah di Masjid Al-Aqsa Selama RamadanSekadar informasi, sejak 1921, pimpinan rabi Yerusalem mengeluarkan dekrit bahwa Yahudi tidak boleh memasuki situs Al Aqsa, kecuali dinyatakan bersih secara ritual. Akan tetapi, dekrit ini dilanggar seiring dengan pergeseran politik.
Kelompok Kuil Ketiga ini berharap bisa melakukan penyembelihan sapi merah dan memungkinkan orang-orang Yahudi disucikan sehingga bisa melakukan ritual dan ibadah di halaman masjid. Menurut penelitian seorang profesor di Universitas Bar Ilan, abu seekor sapi merah mencukupi untuk 660 miliar pemurnian.
Seorang anggota Kuil Ketiga, Boruch Fishman, mengatakan yang menjadi penghalang bagi mereka adalah Waqf, yaitu lembaga amal Islam yang dikelola Yordania untuk mengelola Al Aqsa.
"Waqf mendapatkan banyak uang dari Yordania dan saya rasa mereka tak mau menyerahkan (Al Aqsa)," kata Fishman.
Juru bicara Waqf, Firas al-Debs, tidak mengambil pusing perkataan Kuil Ketiga. Dia menegaskan bahwa Masjid Al Aqsa adalah milik umat Islam.
"Biarkan mereka mengatakan apa pun yang diinginkan dalam konferensi mereka," ujar al-Debs.
"Waqf selalu menegaskan Masjid Al Aqsa hanya untuk umat Islam dan tidak menerima kemitraan atau perpecahan," ujar dia.
Komentar (0)
Login to comment on this news