- Home
- Internasional
- Militer Israel Mulai Serang Rafah
Militer Israel Mulai Serang Rafah

INFORMASI.COM, Jakarta - Puluhan tank milik militer Israel mulai mendekati wilayah Rafah yang langsung berbatasan dengan Mesir. Dari laporan terkini situs berita Al Jazeera, setidaknya ada 12 orang dilaporkan tewas dalam serangan pada Senin (06/04/2024) malam itu.
Serangan dilancarkan saat Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kelompoknya telah menerima proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir. Namun Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan usulan tersebut jauh dari tuntutan Israel.
Pemerintah Israel rencananya akan mengirim delegasi ke Kairo untuk melakukan pembicaraan. Belum ada kabar terkini soal rencana pembicaraan itu.
Sementara itu, Kabinet perang Israel juga memutuskan bahwa militernya akan melanjutkan operasi terhadap Rafah, dan tentara mengumumkan serangan terhadap sasaran di timur kota. Oleh karenanya, Israel memerintahkan puluhan ribu warga Palestina untuk mengungsi sebelum serangan meluas.
Rafah, Palagan Akhir Konflik Palestina-IsraelSaat ini, setidaknya 34.735 orang telah tewas dan 78.108 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menegaskan bahwa lembaga itu akan tetap berada di Kota Rafah "selama mungkin" untuk terus memberikan bantuan,
Penegasan disampaikan UNRWA ketika angkatan bersenjata Israel (IDF) mendesak penduduk untuk segera mengungsi dari wilayah paling selatan Jalur Gaza itu.
"UNRWA tidak melakukan evakuasi. UNRWA akan mempertahankan kehadirannya di Rafah selama mungkin dan akan terus memberikan bantuan untuk menyelamatkan nyawa orang-orang,” kata badan PBB tersebut di X.
UNRWA kemudian memperingatkan bahwa serangan Israel di Rafah akan menimbulkan lebih banyak penderitaan dan kematian warga sipil.
"Konsekuensinya akan sangat merusak bagi 1,4 juta orang," kata badan tersebut.
Komentar (0)
Login to comment on this news