- Home
- Internasional
- Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Picu Protes dari Masyarakat
Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Picu Protes dari Masyarakat

INFORMASI.COM, Jakarta – Ribuan warga Israel menggelar protes besar setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada hari Selasa (5/11/2024).
Dikutip dari Arab News, Rabu (6/11/2024), pemecatan ini memicu reaksi keras dari publik, terutama terkait dengan penanganan konflik dengan Hamas di Gaza dan upaya pembebasan sandera yang ditawan oleh kelompok tersebut.
Demonstrasi dimulai segera setelah pengumuman pemecatan Gallant oleh kantor Netanyahu, yang mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil karena perbedaan pandangan publik mengenai perang dengan Hamas di Gaza.
Gallant yang dikenal sebagai tokoh yang keras dalam melawan Hizbullah di Lebanon, juga merupakan pengusung gencatan senjata dan kesepakatan untuk pembebasan sandera di Gaza.
47 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza"Selama beberapa bulan terakhir, kepercayaan telah terkikis. Mengingat hal ini, saya memutuskan hari ini untuk mengakhiri masa jabatan menteri pertahanan," kata Netanyahu di kantornya, Selasa malam (5/11/2024).
Menurut analisis Jonathan Rynhold dari Universitas Bar-Ilan, pemecatan Gallant terjadi pada waktu yang sangat kritis, di tengah ketegangan tinggi dalam perang Gaza dan pertempuran yang sedang berlangsung di Lebanon.
Keputusan ini juga bertepatan dengan pemilihan presiden Amerika Serikat, yang membuat Netanyahu merasa mendapatkan keuntungan politik.
Sebagai respon atas keputusan ini, banyak demonstran yang turun ke sekitar area jalan Tel Aviv, memblokir jalan dan menyalakan api sebagai bentuk protes terhadap pemecatan tersebut.
Mereka juga mengangkat plakat bertuliskan slogan-slogan seperti "Kami pantas mendapatkan pemimpin yang lebih baik" dan "Jangan tinggalkan siapa pun!".
Beberapa pengunjuk rasa mengenakan kaus dengan tulisan “Bawa mereka pulang sekarang!” yang merujuk pada para sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Menteri Luar Negeri Israel Katz Jadi Pengganti Gallant
Sementara itu, Netanyahu menunjuk Israel Katz sebagai Menteri Pertahanan yang baru dan mengungkapkan komitmennya untuk menghancurkan Hamas dan Hizbullah, serta memulangkan semua sandera yang masih ditahan.
Serangan Israel di Lebanon selatan Tewaskan 3 Jurnalis"Kami akan menang atas musuh-musuh kita dan mencapai tujuan perang," kata Katz setelah pengangkatannya.
Gallant, setelah dipecat, mengungkapkan di media sosial bahwa keamanan Israel akan tetap menjadi "misi hidupnya" dan menegaskan bahwa pemerintah harus segera bertindak untuk membawa pulang sandera yang masih hidup di Gaza.
Ia juga mengkritik kebijakan wajib militer yang tidak melibatkan sebagian kelompok Yahudi ultra-Ortodoks, yang merupakan isu yang membuatnya sering berselisih dengan Netanyahu.
Pemecatan Gallant turut disambut oleh kelompok Hamas, yang melalui juru bicaranya, Sami Abu Zuhri, mengklaim bahwa pemecatan tersebut tidak akan mempengaruhi keberadaan Hamas.
"Hamas tetap ada, dan akan tetap ada, Insya Allah," ujar Abu Zuhri.
Sementara itu, Forum Sandera dan Keluarga Hilang, sebuah kelompok kampanye, mendesak Menteri Luar Negeri Katz untuk memprioritaskan pembebasan semua sandera yang ditahan di Gaza.
Komentar (0)
Login to comment on this news
Belum ada komentar