- Home
- Internasional
- Wabah Flu Burung Jenis Baru Terdeteksi di Inggris Utara
Wabah Flu Burung Jenis Baru Terdeteksi di Inggris Utara

INFORMASI.COM, Jakarta - Pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan kepada para pemelihara burung setelah flu burung terdeteksi di sebuah peternakan unggas komersial di Yorkshire, Inggris utara.
Dikutip dari Arab News, Kamis (7/11/2024), wabah ini menjadi yang kedua di tahun 2024 dan yang pertama pada musim ini.
Departemen Lingkungan Hidup, Pangan & Urusan Pedesaan (DEFRA) mengonfirmasi pada hari Selasa (5/11/2024) bahwa virus H5N5 dari virus flu burung yang sangat patogen (HPAI), telah ditemukan di peternakan tersebut.
Waduh, Pesawat Boeing Ini Bolong Gara-gara Ditabrak BurungPenemuan virus ini menandai berakhirnya status bebas flu burung di Inggris, menurut pedoman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WHO).
Sebagai respons dari adanya kabar ini, seluruh unggas di peternakan tersebut akan dimusnahkan, dan zona perlindungan sepanjang tiga kilometer telah diterapkan di sekitar lokasi peternakan yang terletak dekat kota, tepi laut Hornsea.
Meskipun wabah sebelumnya pada bulan Februari 2024 melibatkan virus H5N1, jenis virus H5N5 yang terdeteksi kali ini mengikuti pola yang sama dengan temuan virus serupa di Eropa, sebagaimana dilaporkan oleh DEFRA.
Namun, hingga saat ini, belum ada kasus flu burung yang ditemukan di Wales atau Skotlandia selama wabah ini.
Meskipun tingkat risiko terhadap unggas domestik tetap rendah di peternakan dengan biosekuriti yang kuat, risiko terhadap burung liar meningkat, dengan tingkat ancaman yang kini naik dari sedang menjadi tinggi.
Pada 2021-2023, Inggris mengalami wabah flu burung terbesar yang pernah tercatat akibat jenis virus H5N1, yang menyebabkan kematian sekitar 3,8 juta burung dan menyebar luas di populasi burung liar.
Duh, Sapi dan Kambing di AS Terinfeksi Flu BurungMenurut sebuah studi pada awal tahun 2024, sejumlah populasi burung laut di Inggris mengalami penurunan jumlah yang signifikan.
Penyakit flu burung ini mayoritas menyerang spesies burung, dengan risiko terhadap kesehatan manusia dinilai sangat rendah, menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Namun, para ilmuwan memperingatkan potensi risiko penularan virus ini ke mamalia, yang dapat menambah kecemasan terkait penyebarannya.
Pemerintah Inggris terus mengingatkan masyarakat dan pemelihara burung untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti pedoman biosekuriti yang ketat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Komentar (0)
Login to comment on this news