- Home
- Internasional
- Utusan Khusus Biden Terbang ke Lebanon untuk Mediasi Konflik Hizbullah-Israel
Utusan Khusus Biden Terbang ke Lebanon untuk Mediasi Konflik Hizbullah-Israel

INFORMASI.COM, Jakarta - Utusan khusus Presiden AS Joe Biden, Amos Hochstein, terbang ke Beirut, Lebanon pada Senin (18/11/2024). Dia pergi ke Beirut untuk menengahi gencatan senjata antara Hizbullah dengan Israel
Dikutip dari Al Arabiya, Selasa (19/11/2024), misi ini disebut sebagai langkah terakhir pemerintahan Biden untuk mendorong gencatan senjata sebelum akhir masa jabatannya.
Lebanon telah menyetujui rancangan proposal AS dengan beberapa catatan penting. Menurut pejabat senior AS, Hochstein sempat menunda keberangkatannya karena frustrasi dengan respons yang tidak jelas dari Beirut.
Setelah menerima konfirmasi dari pihak Lebanon, ia akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan.
Proposal AS bertujuan untuk menghentikan konflik berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang mengakhiri perang 2006 antara Hizbullah dan Israel.
Juru Bicara Hizbullah, Muhammad Afif Tewas dalam Serangan Israel di BeirutResolusi tersebut mengatur bahwa hanya militer Lebanon yang boleh membawa senjata di wilayah selatan Sungai Litani, sementara Israel diwajibkan menarik pasukannya dari wilayah Lebanon yang diduduki.
Akan tetapi, ada poin yang menjadi perdebatan. Israel sebelumnya menginginkan kebebasan menyerang target di Lebanon jika dianggap sebagai ancaman, tetapi Lebanon menolak keras permintaan itu.
Rancangan itu menyebutkan hak kedua pihak untuk "membela diri" meskipun Lebanon tetap meragukan niat Israel.
Selain itu, ada usulan pembentukan pasukan pemantau internasional untuk memastikan implementasi resolusi tersebut.
Pasukan ini akan melibatkan negara-negara seperti Prancis, Inggris, Jerman, Arab, dan AS. Namun, Hizbullah menolak keras kehadiran Jerman dan Inggris dalam misi tersebut.
Konflik Tetap BerlanjutKonflik Tetap Berlanjut
Di tengah negosiasi, konflik terus berlanjut. Pada Senin, serangan Israel di jantung kota Beirut menyebabkan beberapa korban jiwa, termasuk anak-anak.
8 Tentara Israel Tewas saat Operasi Darat Lawan Hizbullah di LebanonSebagai balasan, Hizbullah menyerang Tel Aviv dan beberapa lokasi militer Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan terhadap Hizbullah akan tetap berlanjut meskipun gencatan senjata tercapai.
Langkah ini memicu spekulasi bahwa Israel enggan memberikan keberhasilan diplomatik kepada Biden di akhir masa jabatannya.
Seorang penasihat Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri mengatakan, Lebanon dan Hizbullah terbuka terhadap proposal AS, tetapi mereka memiliki sejumlah catatan penting yang harus diselesaikan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menekankan pentingnya implementasi penuh Resolusi 1701 untuk mengakhiri konflik.
Namun, masa depan negosiasi ini masih belum jelas. Para pejabat AS memperingatkan bahwa menyelesaikan konflik tidak akan mudah, terutama dengan berbagai perbedaan kepentingan di kedua pihak.
Saat ini, semua pihak menunggu hasil kunjungan Hochstein ke Beirut, yang akan menjadi ujian terakhir bagi diplomasi AS dalam konflik ini.
Komentar (0)
Login to comment on this news