- Home
- Internasional
- Duga Simpan Senjata Berbahaya, Israel Serang Suriah
Duga Simpan Senjata Berbahaya, Israel Serang Suriah

INFORMASI.COM, Jakarta - Israel menyerang lokasi yang diduga menyimpan senjata kimia dan roket jarak jauh di Suriah. Israel mengeklaim serangan itu dilakukan untuk mencegah senjata-senjata berbahaya jatuh ke oposisi yang menyerbu Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024).
"Kepentingan utama kami hanya keamanan Israel dan warganya. Itulah mengapa kami menyerang sistem senjata strategis seperti senjata kimia yang tersisa, atau misil jarak jauh dan roket, tujuannya agar tidak jatuh ke tangan para ekstremis," ujar Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, dikutip dari Arab News, Senin (9/12/2024).
Ukraina Dituding Bantu Serangan Pemberontak Suriah di AleppoJurnalis Associated Press di Damaskus melaporkan telah terjadi serangan udara di Bandara Militer Mezzeh pada Minggu (8/12/2024).
Israel telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah dalam beberapa tahun terakhir dan menargetkan yang disebut sebagai situs militer yang terkait dengan Iran dan Hizbullah.
Suriah setuju untuk menyerahkan persediaan senjata kimia pada tahun 2013 setelah pemerintah dituduh melancarkan serangan di dekat Damaskus yang menewaskan ratusan orang. Namun, diyakini secara luas, mereka menyimpan beberapa senjata tersebut dan dituduh menggunakan itu lagi pada tahun-tahun berikutnya.
Sekadar informasi, pejuang oposisi berhasil mencapai Damaskus dan menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad setelah perang sipil yang berlangsung selama hampir 14 tahun.
Jalan Penghubung Lebanon dan Suriah Putus Akibat Serangan Udara IsraelPenggulingan Bashar al-Assad di satu sisi meningkatkan harapan akan masa depan yang lebih damai. Akan tetapi, di sisi lain menghadirkan kekhawatiran terkait kekosongan keamanan di Suriah.
Lalu, ini merupakan pertama kalinya Israel menyusup ke Suriah sejak 1974. Penyusupan ini terjadi bersama dengan keputusan kabinet Israel yang menyetujui pendudukan wilayah Jabal el-Sheikh di Suriah.
(Penulis: Hanun Rifda Arabella)
Komentar (0)
Login to comment on this news