- Home
- Internasional
- Kongo Diserang Wabah Penyakit Misterius yang Mematikan
Kongo Diserang Wabah Penyakit Misterius yang Mematikan

INFORMASI.COM JAKARTA - Penyakit misterius menyerang wilayah barat daya Republik Demokratik Kongo (DRC). Penyakit tersebut menewaskan 67 sampai 143 orang dalam hanya dua minggu.
Dikutip Science Alert, Selasa (10/12/2024), penyakit ini dilaporkan menyebabkan gejala mirip flu berupa demam, sakit kepala, batuk, dan anemia.
Ahli epidemiologi menyebut bahwa sebagian besar pasien yang terkena dampak serius penyakit ini berasal dari kelompok wanita dan anak-anak.
Penyakit ini disebut misterius karena hingga kini pejabat kesehatan di DRC masih belum menemukan penyebab wabah mematikan ini.
'Jeda Kemanusiaan' untuk Hadapi Perang Baru di Gaza: Virus PolioPejabat kesehatan setempat segera menginvestigasi insiden itu untuk mengidentifikasi penyebab wabah mematikan. Semula mereka mengira wabah itu berasal dari penyakit seperti malaria, demam berdarah atau chikungunya.
Namun, penyelidikan berjalan lambat karena beberapa masalah. Salah satunya yaitu kurangnya infrastruktur yang menyulitkan proses pengujian sampel.
Di DRC, keterbatasan kualitas dan kinerja laboratorium menghambat identifikasi wabah, beberapa laboratorium bahkan hanya bisa menguji patogen umum.
Alhasil, sampel tersebut harus dikirim ke laboratorium luar negeri. Akan tetapi, cara ini menimbulkan kekhawatiran baru, yaitu hasil uji yang tidak dibagi secara adil.
Selain infrastruktur, DRC juga kekurangan tenaga medis ahli. Jumlah dokter kurang dari 2 orang per 10 ribu penduduk. Ini membuat tak sema pasien yang datang akan didiagnosis dan diuji untuk mengetahui ada infeksi. Apalagi, tak semua infeksi yang terdeteksi dilaporkan ke otoritas kesehatan.
Hal tersebut akan berakibat pada angka kasus terinfeksi yang tidak pasti atau tidak valid. Susah untuk menilai secara akurat ancaman yang ditimbulkan penyakit misterius ini.
Di negara-negara miskin, akan ada banyak daerah di mana penyakit tidak atau terlambat terdeteksi.
WHO Turun Tangan Tangani Penanganan Penyebaran Penyakit
Hadapi Mpox, Menkes Pastikan Obat hingga Vaksin Tersedia di IndonesiaWHO pun akhirnya melakukan beberapa inisiatif untuk membantu menangani penyebaran penyakit di wilayah-wilayah tersebut. Salah satunya, dengan uji coba inisiatif 7-1-7 yang saat ini sudah berjalan di beberapa negara di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Selatan.
Maksud 7-1-7 adalah 7 hari pengujian dan pengidentifikasian wabah penyakit, 1 hari pemberitahuan ke otoritas kesehatan, dan 7 hari untuk melakukan langkah awal penanganan. Sayangnya, sistem ini masih terlalu lambat untuk wabah yang bergerak cepat.
Solusi lainnya adalah dengan mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan dan sistem pengawasan yang sudah ada. Salah satunya yaitu Pengawasan dan Respons Penyakit Terpadu (IDSR) oleh WHO, yang sebagian besar telah diterapkan di Afrika selama dua dekade terakhir.
(Penulis: Yasmina Shofa)
Komentar (0)
Login to comment on this news