- Home
- Internasional
- Pria Alami Buta Sementara usai Menangis Beberapa Jam
Pria Alami Buta Sementara usai Menangis Beberapa Jam

INFORMASI.COM, Jakarta – Seorang pria asal Nigeria menangis selama beberapa jam. Alhasil, dia mengalami kebutaan sementara.
Kok bisa?
Dikutip dari Oddity Central, Jumat (13/12/2024), pria itu bernama Tembu Daniel. Dia merupakan seorang komedian sekaligus content creator. Dia melakukan aksi ekstrem ini demi memecahkan rekor dunia yang enggak biasa, yaitu menangis terus-menerus selama 100 jam.
Cetak Rekor Dunia, Seniman Tiongkok Hasilkan Potongan Kertas Sepanjang 108 Meter dari Kertas A4Belum sampai 100 jam, bahkan baru enam jam menangis, Daniel harus menghentikan maraton tangisan itu karena membuat penglihatan bermasalah.
Daniel memulai maraton menangisnya pada Juli 2024. Karena memaksakan untuk menangis berjam-jam, dia mengalami sakit kepala, mata sembab, dan wajah bengkak.
Tapi, tidak ada yang lebih menyeramkan daripada kehilangan penglihatan. Daniel bersyukur kebutaannya itu hanya berlangsung sementara saja, tidak sampai satu jam.

Meskipun Daniel gagal memecahkan rekor 100 jam menangis, ia setidaknya berhasil mendapatkan perhatian yang diincarnya. Keviralan aksi Daniel mendatangkan respon dari Guinnes Records.
“Kami tidak akan memantau rekor tangisan maraton terpanjang,” respon Guinness.
Aksi unik Daniel yang mencuri perhatian ini jadi berita utama di berbagai media massa, mulai dari media skala nasional bahkan internasional. Netizen memperkirakan Daniel tidak akan lagi mencoba menangis seumur hidup.
Menari Tortor di Aquabike Jetski World Champioship 2024, 1.375 Pelajar di Samosir Cetak Rekor MURI“Setelah ini dia tidak akan pernah ingin menangis lagi seumur hidup,” tulis salah satu komentar dari warganet.
Namun, rupanya Daniel masih mau mencobanya lagi, ia belum kapok. Dia tidak ingin pengalaman buta sementaranya itu, menghentikan impiannya memecahkan rekor dunia menangis terlama.
“Saya harus menyusun ulang strategi dan mengurangi ratapan,” kata Daniel.
(Penulis: Yasmina Shofa)
Komentar (0)
Login to comment on this news