PM Jepang Ishiba Dikabarkan Akan Mundur Akhir Agustus 2025

INFORMASI.COM, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dikabarkan akan mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir Agustus 2025, menurut laporan The Japan Times pada Rabu (23/7). Kabar ini muncul hanya tiga hari setelah koalisi Partai Demokrat Liberal (LDP) dan Komeito yang ia pimpin kehilangan kursi mayoritas di Majelis Tinggi Jepang.
Koalisi Runtuh, Ishiba Pertimbangkan Mundur
- • Ishiba dikabarkan telah menyampaikan kepada penasihat dekatnya bahwa ia telah mengambil keputusan untuk mundur dari jabatannya.
- • Keputusan ini diambil hanya tiga hari setelah koalisi LDP-Komeito kehilangan mayoritas dalam pemilu Majelis Tinggi Jepang.
- • Dalam pernyataan kepada media, Ishiba mengatakan akan menentukan langkah selanjutnya setelah melihat hasil negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS).
- • Ia mengacu pada kesepakatan perdagangan mengejutkan yang baru diumumkan dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
- • Sebelumnya, Ishiba sempat menyatakan bahwa negosiasi dengan Washington menjadi alasan utama dirinya bertahan pasca kekalahan pemilu.
- • Evaluasi internal partai atas kekalahan tersebut diyakini turut mendorong keputusannya untuk mengundurkan diri.
Meski awalnya berkeras bertahan dengan alasan pentingnya kelanjutan negosiasi dagang, tekanan internal partai dan evaluasi kekalahan tampaknya menjadi alasan utama Ishiba untuk menyerah.
Proses Suksesi dan Tantangan Politik Baru
- • Setelah Ishiba resmi mengumumkan pengunduran dirinya, Partai Demokrat Liberal (LDP) akan menggelar pemilihan ketua partai yang baru.
- • Kandidat-kandidat potensial diperkirakan sudah mulai melakukan manuver politik di balik layar.
- • Ketua partai terpilih secara otomatis menjadi kandidat perdana menteri dalam pemungutan suara parlemen.
- • Namun, dengan koalisi LDP-Komeito kehilangan mayoritas di kedua kamar parlemen, kandidat tersebut akan menghadapi kesulitan memperoleh dukungan cukup untuk disahkan sebagai perdana menteri.
- • Pemerintahan baru juga diprediksi akan menghadapi hambatan besar dalam menjalankan kebijakan dan mengesahkan undang-undang.
- • Ketidakstabilan politik ini dapat berdampak pada arah kebijakan luar negeri dan domestik Jepang ke depan.
Menunggu Selesainya Agenda Kenegaraan
- • Ishiba diperkirakan baru akan mengundurkan diri secara resmi setelah menyelesaikan sejumlah agenda penting pada bulan Agustus 2025.
- • Agenda tersebut mencakup peringatan 80 tahun pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, berakhirnya Perang Dunia II pada 15 Agustus, serta Konferensi Internasional tentang Pembangunan Afrika (TICAD) di Yokohama pada 20–22 Agustus.
- • Kehadirannya di acara-acara tersebut dinilai sebagai kewajiban simbolis sebelum menyerahkan tongkat kepemimpinan.
- • Setelah seluruh agenda tersebut selesai, pengumuman resmi pengunduran diri Ishiba diyakini akan dilakukan.
Pengunduran diri Ishiba akan menjadi pergantian kepemimpinan besar di Jepang pada masa yang penuh ketidakpastian, baik secara domestik maupun dalam hubungan luar negeri. (The Japan Times)