Gibran: Pemimpin Harus Kolaborasi dan Turun ke Lapangan

INFORMASI.COM, Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa kepemimpinan harus hadir di tengah masyarakat. Menurut Gibran pemimpin baik yaitu yang rajin turun ke lapangan dan melakukan kolaborasi.
Hal itu dikatakan Wapres di hadapan 110 peserta Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) XXV dan 110 peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) LXVII Lemhannas di Istana Wapres RI, Jakarta, Senin (15/7/2025).
Pemimpin itu...
- • Bisa lakukan kolaborasi dan menghapus ego sektoral agar program strategis lintas lembaga berjalan efektif.
- • Berdialog langsung dengan rakyat, bukan sekadar mencari exposure.
- • Membuat keputusan berbasis realitas sekaligus peduli terhadap masyarakat.
- • Transformatif sehingga mampu menjaga stabilitas nasional dan mempercepat pembangunan.
“ Turun ke lapangan itu bukan pencitraan atau mencari exposure. Tidak. Dialog langsung dengan warga, dialog langsung dengan pelaku UMKM, dialog langsung dengan petani, itu penting sekali. ”
— Gibran Rakabuming, Wakil Presiden RI, di Istana Wapres, Jakarta, Senin (15/7/2025).
Demi agenda strategis nasional
Menurut Gibran, kepemimpinan di Indonesia saat ini mesti bisa memetakan sejumlah agenda prioritas untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045.
- • Hilirisasi industri yang mengakhiri ekspor bahan mentah demi nilai tambah ekonomi, termasuk dengan pengembangan kendaraan listrik nasional.
- • Menciptakan swasembada pangan dan energi.
- • Memperkuat sumber daya manusia, termasuk perluasan Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
- • Revitalisasi pendidikan dasar, termasuk melalui kurikulum AI dan coding sejak dini.
- • Memanfaatkan bonus demografi, bisa lewat program Sekolah Rakyat, Koperasi Desa Merah Putih.
“ Kalau di negara-negara lain, ada krisis populasi, ada fenomena aging population, seperti Jepang, Korsel. Kita harus bersyukur, kita sedang mendapatkan bonus demografi. Jadi, kita mengubah future challenge menjadi future opportunity. ”
— Wapres Gibran di Jakarta.
(ANT)