Gejala dan Penyebab Penyakit Skizofrenia yang Patut Kamu Waspadai

INFORMASI.COM, Jakarta - Pernahkah kamu mendengar penyakit skizofrenia? Ya, skizofrenia merupakan salah satu penyakit mental.
Gangguan mental ini memengaruhi cara seseorang merasakan sesuatu, berpikir, dan berperilaku. Misalnya, mempengaruhi tingkah laku, emosi, dan cara berkomunikasi.
Dikutip dari laman World Health Organization (WHO), Rabu (4/12/2024), ada 24 juta orang di dunia yang mengidap skizofrenia. Menurut data Disability Adjusted Life Years (DALYs), Indonesia berada di urutan pertama prevalensi skizofrenia tertinggi di dunia, yaitu 829.735 orang.
Kemudian, menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, pada 2018, ada 6,7 per 1.000 rumah tangga di Indonesia yang anggotanya mengidap skizofrenia.
Mengutip National Institute of Mental Health, penyebab skizofrenia sangat mungkin untuk diturunkan dalam keluarga. Selain itu, pengalaman hidup, seperti trauma, kemiskinan, dan tekanan juga menjadi salah satu faktor risiko skizofrenia.
Faktor lingkungan lainnya, seperti paparan virus atau masalah gizi sebelum lahir, juga dapat menyebabkan gangguan ini.
Penelitian menunjukkan bahwa penderita skizofrenia mungkin lebih cenderung memiliki perbedaan ukuran pada area otak tertentu. Namun, hingga saat ini masih dilakukan penelitian lanjutan mengenai hal tersebut.
Kasus Video Ibu Cabuli Anak, Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap KorbanGejala Skizofrenia
Salah satu gejala skizofrenia adalah penderita kerap mendapatkan "bisikan gaib" alias mengalami psikotik.
Dikutip dari National Institute of Mental Health (NIMH), gejala psikotik bisa berpengaruh terhadap pikiran dan persepsi terhadap dunia. Tanda-tanda psikotik di antaranya adalah halusinasi, delusi, dan gangguan pikiran.
Tak hanya sulit membedakan apa yang nyata dan tidak, mereka juga memiliki keyakinan kuat atas apa yang tidak rasional bagi orang lain serta cara berpikir yang tidak logis.
Selain itu, penderita akan merasa kehilangan motivasi, minat, dan kesenangannya dalam beraktivitas sehari-hari. Secara perlahan, mereka akan menarik diri dari kehidupan sosial dan sulit menunjukkan emosi.
Gejala kognitif juga dapat terjadi, seperti penurunan kemampuan konsentrasi dan memori. Gejala ini berdampak pada masalah komunikasi, berkurangnya kemampuan belajar, dan kesulitan dalam mengingat hal penting.
Kebanyakan penderita skizofrenia tidak menunjukkan tanda perilaku kekerasan. Sebaliknya, mereka lebih mungkin disakiti oleh orang lain.
Risiko menyakiti diri sendiri dan melakukan kekerasan terhadap orang lain paling mungkin terjadi jika penyakit tidak segera diobati atau terjadi bersamaan dengan penyalahgunaan alkohol atau zat terlarang.
Liam Payne Meninggal Dunia, Kesehatan Mentalnya Jadi SorotanPengobatan Skizofrenia
Seorang psikiater yang berbasis di California, AS, Joann Mundin, berkata bahwa pengobatan skizofrenia melibatkan pendekatan multidisiplin.
“Ini mungkin melibatkan manajemen pengobatan, terapi, dan jenis dukungan lainnya seperti manajemen kasus atau kelompok dukungan," kata Mundin, dikutip dari Healthline.
Meskipun belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan sepenuhnya, penderita diharapkan bisa menjalani kehidupan yang lebih normal dengan melakukan terapi dan konsumsi obat-obatan.
Perawatan saat ini berfokus kepada pengelolaan gejala yang ditujukan untuk meningkatkan fungsi sehari-hari agar penderita bisa mencapai tujuan hidup, seperti pendidikan, karier, dan hubungan.
Beberapa pengobatan di antaranya adalah konsumsi obat antipsikotik yang dapat membantu mengurangi gejala psikotik.
Respon obat antipsikotik dapat berbeda di setiap pasien, beberapa mengalami efek samping seperti penambahan berat badan, mulut kering, gelisah, dan mengantuk.
Pengobatan lainnya yaitu dengan perawatan psikososial yang mencakup berbagai jenis psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif dan pelatihan keterampilan perilaku.
Pasien yang melakukan perawatan psikososial secara rutin cenderung tidak lagi mengalami kambuh gejala atau dirawat di rumah sakit.
(Penulis: Yasmina Shofa)
Komentar (0)
Login to comment on this news