Undip Bantah Kematian AR, Mahasiswi Undip yang Diduga Bunuh Diri

INFORMASI.COM, Jakarta - Universitas Diponegoro (Undip) membantah kabar AR, mahasiswi Fakultas Kedokteran Undip yang mengakhiri hidup akibat bullying. Hal ini dikatakan oleh Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Semarang, Utami Setyowati.
"Berdasarkan hasil investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar," kata Utami di Semarang, Jawa Tengah.
Dia berkata AR adalah mahasiswi yang berdedikasi terhadap pekerjaannya. Namun, AR memiliki masalah kesehatan yang memengaruhi proses belajarnya. Undip, lanjut Utami, tidak bisa menjelaskan detail tentang masalah kesehatan.
Utami berkata AR sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri akibat kondisi kesehatannya.
"Namun, dia mengurungkan niatnya karena secara administratif terikat pada ketentuan penerima beasiswa," kata dia.
Sebelumnya, AR merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Undip Semarang. Dia meninggal dunia dan diduga bunuh diri di indekos di Jalan Lempongsari, Semarang, Jawa Tengah.
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8/2024), lalu diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.
Sekadar informasi, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan menerbitkan surat Dirjen Nomor TK.02.02/D/44137/2024 tentang Penghentian Sementara Program Studi Anastesi Undip Semarang di RS Kariadi Semarang. Surat itu berisi tentang penghentian program studi anestesi di RS Kariadi karena dugaan perundungan yang memicu bunuh diri AR.
Penghentian sementara berkaitan dengan investigasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan tentang kasus itu.
Mengenai hal ini, Utami berkata Undip siap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan kasus lebih lanjut.
Komentar (0)
Login to comment on this news