Fenomena Fatherless di Indonesia dan Pentingnya Peran Ayah dalam Keluarga

INFORMASI.COM, Jakarta - Fenomena fatherless di Indonesia memprihatinkan. Padahal, peran ayah sangat penting dalam keluarga, terutama untuk pengasuhan anak.
Dikutip dari akun Instagram Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, @bkkbnofficial, Senin (16/12/2024), Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, berkata bahwa pengasuhan anak yang optimal memerlukan keterlibatan penuh orang tua, baik ayah maupun ibu. Akan tetapi, data memperlihatkan masih banyak anak Indonesia tumbuh tanpa peran ayah.
"Menurut data UNICEF pada 2021, tercatat ada 20,9% anak-anak di Indonesia kehilangan kehadiran ayah mereka, baik akibat perceraian, kematian, atau pekerjaan ayah yang jauh dari keluarga," tulis BKKBN.
Lalu, apa itu fatherless?
Dikutip dari laman Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, fatherless merupakan ketidakhadiran peran ayah dalam pengasuhan anak, baik secara fisik maupun psikologis.
Fatherless tidak dapat dianggap sebagai masalah yang sepele karena berkaitan erat dengan pertumbuhan fisik dan psikologis anak. Namun, sayangnya masih banyak keluarga yang mengabaikan permasalahan ini.
Lalu, mengapa sosok ayah begitu penting dalam keluarga, terutama perannya dalam tumbuh kembang anak?
Menurut penelusuran Informasi.com dari berbagai sumber, ada beberapa peran ayah dalam tumbuh kembang anak. Pertama, bisa meningkatkan perkembangan emosional dan sosial anak.
Dikutip dari artikel Patterns of Father Involvement and Child Development among Families with Low Income yang diterbitkan pada jurnal MDPI - Children (2021), keterlibatan ayah bisa meningkatkan perkembangan emosional dan sosial anak, seperti pengendalian emosi dan kemampuan membangun hubungan sosial.
Anak-anak dengan ayah yang terlibat aktif juga cenderung memiliki rasa percaya diri lebih tinggi dan perilaku yang lebih positif. Di samping itu, keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga bisa menentukan keberhasilan anak dalam mengatur emosi dan perilaku.
Kedua, memberikan rasa aman bagi anak perempuan. Mengutip American Academy of Pediatrics, para anak perempuan, terutama di usia muda, bergantung pada ayah mereka untuk mendapatkan rasa aman dan dukungan emosional.
Seorang ayah diharapkan dapat menunjukkan kepada putrinya seperti apa hubungan yang baik dengan pria. Ini menentukan sifat-sifat pria yang akan ia cari ketika sudah beranjak dewasa.
Ketiga, cerminan karakter bagi anak laki-laki. Anak laki-laki disebut cenderung akan meniru karakter ayah mereka. Pendampingan oleh ayah sejak usia muda dapat menuntun anak laki-laki untuk memiliki sifat dan karakter yang baik di masa depan. Jika figur ayah tidak ada maka anak laki-laki akan mencari figur laki-laki lain untuk ia tiru.
Keempat, mempererat hubungan dengan sang istri. Tidak hanya penting bagi kesejahteraan anak, peran ayah juga sangat penting bagi pasangannya.
Mengutip Association of Child Psychotherapists, pandangan anak terhadap hubungan orang tuanya sangatlah penting. Ayah memiliki peran untuk memastikan hubungan dengan anak dan hubungan dengan istri menjadi dua hal terpisah. Orang tua akan mampu menghadapi masalah apa pun dalam keluarga jika hubungan keduanya harmonis.
(Penulis: Yasmina Shofa)
Komentar (0)
Login to comment on this news