Mengapa Uang Koin Zaman Dulu Bentuknya Seperti Donat?

INFORMASI.COM, Jakarta - Kamu tahu nggak sih kalau koin zaman dulu berbentuk gepeng dan ada bolong di tengahnya kayak donat?
Kira-kira kenapa bisa seperti itu ya? Apakah ada hubungannya dengan donat yang kita sering makan sekarang? Yuk cari tahu!
Koin merupakan salah satu bentuk uang logam tertua yang pernah digunakan manusia dalam transaksi jual beli. Pada zaman dahulu, umumnya koin memiliki bentuk gepeng atau pipih.
Bahkan, di Nusantara, jual beli telah terjadi sejak zaman Hindu-Buddha. "Wli", istilah Jawa Kuno untuk “beli”, ditemukan dalam prasasti dari 878 M. Begitu juga dengan istilah Sansekerta, "wyaya", ditemukan pada tahun yang sama dalam prasasti lain.
4 Informasi Sejarah Dunia yang Jarang Banget Orang TahuSeorang arkeolog, Supratikno Rahardjo dalam bukunya Peradaban Jawa, menuliskan, “Ini mengindikasikan memang sudah ada transaksi jual beli pada masa itu. Namun, belum diketahui dengan pasti apakah memang semua transaksi menggunakan mata uang,” seperti dikutip pada Selasa, (17/12/2024).
Berdasarkan penelusuran informasi.com dari berbagai sumber pada Selasa (17/12/2024), setidaknya ada tiga faktor kenapa koin zaman dahulu berbentuk gepeng. Apa saja?
Kemudahan dalam Pembuatan

Pada masa lampau, teknologi pembuatan koin masih terbatas. Bentuk gepeng dipilih karena proses pencetakannya lebih sederhana.
Logam dipanaskan, dilebur, lalu dituang ke dalam cetakan datar sebelum ditekan dengan stempel untuk menghasilkan pola tertentu. Menurut Krause dan Mishler dalam Standard Catalog of World Coins (2007), koin-koin awal, seperti Lydian stater dari Asia Kecil (kini disebut Anatolia), ditempa dengan cara sederhana menggunakan palu dan cetakan.
Identifikasi dan Pengukuran

Koin gepeng memudahkan untuk pengukuran berat dan dimensi, yang penting untuk menentukan nilai koin dan menghindari pemalsuan.
Sejarawan ekonomi, Michael Crawford, dalam bukunya Coinage and Money Under the Roman Republic, menjelaskan bahwa koin seringkali memiliki berat tertentu yang menjadi standar nilai.
Filosofi dan Simbolisme

Selain aspek praktis, bentuk gepeng memberikan permukaan ideal untuk ukiran simbol atau gambar penguasa.
Desain ini juga mengandung nilai filosofis. Misalnya, uang kepeng dari Tiongkok berbentuk bulat dengan lubang persegi di tengahnya melambangkan hubungan harmoni antara langit dan bumi.
(Penulis: Daffa Prasetia)
Komentar (0)
Login to comment on this news