Suku Ciacia di Indonesia Gunakan Aksara Korea untuk Bahasa Daerah, Kok Bisa?

INFORMASI.COM, Jakarta - Guys, tahu enggak, sih, ada satu suku di Indonesia yang menggunakan aksara Korea (hangeul) untuk penulisan bahasa daerah. Namanya, Suku Ciacia.
Kok bisa, ya?
Dikutip dari laman Kemendikbud, Senin (23/12/2024), Suku Ciacia berada di Buton, Sulawesi Tenggara. Penutur bahasa Ciacia sejumlah 93 ribu orang.
Yang menarik, bahasa ini tidak punya budaya menulis. Tradisi tulis yang dimiliki adalah kutika, yaitu semacam coretan di sepotong kayu dan kertas. Kutika ini biasanya dimiliki oleh tetua masyarakat.
Kebijakan adaptasi aksara Korea berawal dari Simposium Internasional pada 2005. Kala itu, seorang pakar bahasa Malaysia bernama Chun Taihyun , berkelakar bahwa bahasa lokal di sana mirip dengan Korea. Disebutkan juga bahasa Hangeul bisa digunakan untuk aksara bahasa Ciacia. Usulan itu direspons positif oleh wali kota Baubau.
Penelitian dilakukan pada 15-21 Desember 2013 untuk memperdalam kasus adaptasi aksara Hangeul ke bahasa Ciacia.
Kebijakan Pemerintah Kota Baubau untuk mengadaptasi aksara Korea menjadi bahasa Ciacia ditindaklanjuti agar budaya suku itu bisa didokumentasikan dengan baik. Pemerintah daerah setempat juga melakukan pembelajaran aksara Hangeul untuk bahasa Ciacia dan memasukkannya ke muatan lokal.
(Penulis: Hanun Rifda Arabella)
Komentar (0)
Login to comment on this news