Longsor Timpa Ponpes di Bandung Barat, 1 Santri Wafat

Longsor Timpa Ponpes di Bandung Barat, 1 Santri Wafat
Foto: Istimewa

INFORMASI.COM, Jakarta - Bangunan Pondok Pesantren At-Thohiriyah di Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, rusak parah ditimpa tanah longsor akibat hujan deras sejak Minggu (26/10/2025). Satu korban meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan perisiwa terjadi akibat dari dampak cuaca ekstrem di Jawa Barat.

Korban meninggal dunia sudah diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.

— Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Senin (27/10/2025). 

Banjir di Sukabumi

Di hari yang sama, wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, dilanda banjir dan longsor. Bencana itu terjadi khususnya di Desa Karangkapak, Cisolok, dan Cikahuripan. 

  • Banjir menggenangi permukiman warga dengan tinggi air mencapai 40-50 centimeter.
  • Saluran irigasi Cimarinjung jebol, menimbulkan kerusakan di kawasan wisata Pantai Karanghawu.
  • Genangan air mengganggu akses jalan nasional di dekat Hotel Kuda Laut Sukabumi.
  • Bencana ini memaksa evakuasi 11 Kepala Keluarga (KK) dari area terdampak.

Tim Gabungan Lakukan Penanganan Darurat dan Pendataan Kerusakan

BNPB bersama aparat terkait segera mengerahkan tim untuk penanganan darurat, termasuk pembersihan material longsor dan pendataan kerusakan bangunan.

  • Hingga Senin pagi, belum ada laporan tambahan korban jiwa dari kedua lokasi bencana.
  • Upaya penanganan dan pemulihan terus dilanjutkan untuk mengurangi dampak buruk.

Operasi Modifikasi Cuaca dan Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem

BNPB dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kini tengah melakukan operasi modifikasi cuaca dengan menyemai garam (NaCl) ke awan yang berpotensi menghasilkan hujan untuk mengendalikan curah hujan tinggi.

  • Masyarakat diimbau tetap waspada terutama selama masa peralihan musim.
  • Segera laporkan ke aparat jika terdeteksi tanda-tanda longsor atau kenaikan debit air di sekitar pemukiman.
  • Abdul Muhari menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

(ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.