INFORMASI.COM, Jakarta - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menunjukkan intensitas tinggi pada Kamis (20/11/2025) dini hari.
Puluhan gempa guguran dan letusan terekam dalam periode pemantauan 6 jam pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB dari pos pengamatan.
Aktivitas kegempaan Semeru meningkat signifikan, mencakup berbagai jenis gempa.
- •32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3–16 mm dan durasi 69–108 detik.
- •25 kali gempa letusan/erupsi beramplitudo 10–22 mm dan durasi 71–141 detik.
- •1 gempa embusan dengan amplitudo 3 mm berdurasi 67 detik.
- •1 gempa tektonik jauh beramplitudo 30 mm, S–P 21 detik, dan durasi 77 detik.
“ Aktivitas Gunung Semeru untuk pengamatan kegempaan tercatat 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan lama gempa 69-108 detik. ”
— Yadi Yuliandi, Petugas Pos Pengamatan Semeru, Kamis (20/11/2025).
Baca Juga
Gunung Semeru Erupsi Besar Rabu, Awan Panas Meluncur 7 Km
Video
Kondisi Visual: Mendung dan Tertutup Kabut
Pemantauan visual menunjukkan kondisi gunung bervariasi dari terlihat jelas hingga tertutup kabut, dengan cuaca mendung dan hembusan angin lemah.
- •Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0–II.
- •Asap kawah tidak terpantau.
- •Cuaca dilaporkan mendung.
- •Angin bertiup lemah ke arah utara, tenggara, dan selatan.
Rekomendasi Resmi PVMBG
Status Level IV yang ditetapkan sejak Rabu (19/11) pukul 17.00 WIB tetap berlaku. Serangkaian rekomendasi juga dikeluarkan PVMBG untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar wilayah terdampak.
Poin peringatan:
- •Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 km dari puncak.
- •Aktivitas juga dilarang dalam jarak 500 meter dari sempadan sungai Besuk Kobokan karena risiko perluasan awan panas dan lahar.
- •Zona terlarang mencakup radius 8 km dari kawah/puncak akibat potensi lontaran material pijar.
- •Warga diminta mewaspadai awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sungai/lembah berhulu Semeru: Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak-anak sungainya.
“ Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar. ”
— Yadi Yuliandi mengatakan.
(ANT)
Baca Juga
Gunung Semeru Erupsi, 300 Orang Dievakuasi
Nasional