Elon Musk Mencuit Kritis di X, Tanggapi Penangkapan CEO Telegram

INFORMASI.COM, Jakarta - CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk mengkritisi penangkapan CEO Telegram, Pavel Durov.
Miliarder Rusia berusia 39 tahun itu ditahan di bandara Paris pada Sabtu (24/8/2024) malam, atas tuduhan gagal mengekang penggunaan platformnya untuk tujuan kriminal.
Dalam serangkaian unggahan di X, Musk menyebut penangkapan Durov sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara. Musk juga menyamakan penangkapan Durov dengan kerusuhan baru-baru ini di Inggris, dilansir di India Times, Senin (26/8/2024).
CEO Tesla itu mengkritik keras penanganan kerusuhan oleh pemerintah Inggris. Dalam unggahan di X, Musk mengklaim bahwa Musk menyoroti keluhan bahwa sistem peradilan pidana Inggris memperlakukan Muslim lebih lunak daripada aktivis sayap kanan. Ia juga membandingkan tindakan keras Inggris terhadap pengguna media sosial dengan Uni Soviet.
Bergabung dengan kelompok orang yang mengecam penangkapan Durov, Musk telah memposting beberapa kali di X. Ia telah memposting, membagikan ulang, dan membalas beberapa postingan yang mengkritik penangkapan tersebut. Postingannya juga menyertakan meme.
Dalam salah satu postingan di X, ia menulis, "Sangat penting untuk mendukung kebebasan berbicara bahwa Anda meneruskan postingan kepada orang yang Anda kenal, terutama di negara-negara yang sangat ketat dalam hal sensor".
Berbicara tentang pentingnya kebebasan berbicara dalam sebuah postingan, ia mengatakan, "Kebebasan Berbicara adalah landasan demokrasi", seraya menambahkan bahwa "agar X menjadi ruang publik dunia", platform tersebut harus menjadi platform kebebasan berbicara.
Musk juga telah membagikan beberapa meme untuk menyuarakan kekhawatirannya. Dalam postingan lainnya, ia menyerang CEO Meta, Mark Zuckerberg.
"Instagram memiliki masalah eksploitasi anak yang besar, tetapi tidak ada penangkapan untuk Zuck, karena ia menyensor kebebasan berbicara dan memberi pemerintah akses rahasia ke data pengguna," kata Musk, mengkritisi Zuckerberg.
Komentar (0)
Login to comment on this news