Bosman Rule, Peraturan yang Mengubah Sepak Bola

INFORMASI.COM, Jakarta - Pemain sepak bola modern perlu berterima kasih kepada Jean-Marc Bosman. Berkat perjuangannya dulu, masa depan pemain sepak bola bisa lebih pasti melalui Bosman Rule.
Lalu apa itu Bosman Rule? Mengapa peraturan ini penting? Simak, yuk!
Bursa transfer pemain selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola. Terlebih jika ada pemain yang masa kontraknya akan habis. Desas-desus mengenai masa depan pemain tersebut seakan menjadi misteri yang harus dipecahkan segera.
Kalimat seperti "kontraknya akan habis musim ini, membuat dia telah bernegosiasi dengan beberapa klub" santer dikabarkan. Namun dahulu, pemain tidak bisa bernegosiasi dengan klub lain sebelum kontraknya benar-benar selesai.
Pada 1990, pesepak bola asal Belgia, Jean-Marc Bosman memicu perdebatan yang krusial. Bosman merasa dirugikan oleh tim nya, RFC Liege.
Kontrak Bosman, yang kala itu berusia 25 tahun, akan segera habis bersama Liege. Masa bakti Bosman selama dua tahun di sana tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan. Klub kasta kedua Prancis, USL Dunkerque kemudian melayangkan proposal transfer.

Sebelum Bosman Rule, seorang pemain tidak dapat pergi pada akhir kontrak mereka kecuali klub mereka setuju untuk melepas sang pemain secara gratis, atau klub tersebut menerima biaya yang telah disepakati dari klub pembeli.
Kala itu, Liege meminta transfer fee kepada Dunkerque yang nilainya tak dapat disanggupi. Karena tak ada kesepakatan, penawaran tersebut gagal dan gaji Bosman dipotong 75 persen oleh Liege.
Bosman yang merasa dirugikan kemudian membawa kasus ini ke ranah hukum. Dibantu oleh dua pengacara, Luc Misson dan Jean-Louis Dupont, Jean-Marc Bosman memperkarakan kasus ini ke European Court of Justice. Tidak mudah, yang mereka lawan adalah federasi sepak bola Belgia, RFC Liege, dan UEFA.
Pihak Bosman menganggap aturan transfer tadi melanggar prinsip kebebasan bergerak pesepak bola sebagaimana yang telah diatur dalam Treaty of Rome.
Setelah lima tahun proses yang panjang dan Bosman yang dilarang bermain oleh Federasi Sepak Bola Belgia karena menolak pemangkasan gaji, perjuangan Bosman membuahkan hasil yang mengubah sepak bola hingga kini.
Tepatnya pada 15 Desember 1995, Bosman Rule diterbitkan. Aturan ini menyatakan bahwa pesepak bola diperbolehkan secara langsung melakukan negosiasi dengan klub lain, baik melalui perantara agen maupun tidak saat berstatus bebas transfer.
Dengan adanya Bosman Rule, pemain bebas melakukan negosiasi secara langsung dengan klub lain saat kontraknya tersisa enam bulan lagi. Dengan begitu, masa depan pemain akan lebih terjamin.
Dalam perjalanannya, aturan ini memungkinkan terjadinya beberapa transfer yang fenomenal. Misalnya, Robert Lewandowski yang pindah ke Bayern Muenchen dari Borussia Dortmund pada 2014 lalu.
Pada musim pertengahan 2024-2025 kini, para pemain tengah berada dalam situasi enam bulan jelang kontrak berakhir. Berikut ini dua pemain top yang mungkin saja diuntungkan dengan Bosman Rule saat ini.
Trent Alexander-Arnold
Bek kanan andalan Liverpool ini telah berada pada penghujung kontraknya. Trent telah menjalin komunikasi dengan beberapa klub baru untuk masa depan dirinya, salah satunya adalah Real Madrid.
Dengan Bosman rule, Trent diperbolehkan berkomunikasi secara langsung dengan Real Madrid tanpa perlu melalui Liverpool terlebih dulu.
Joshua Kimmich
Kontrak gelandang asal Jerman ini akan habis bersama Bayen Muenchen pada Juni 2025 nanti. Kimmich memiliki hak untuk bernegosiasi dengan klub lain yang mungkin memberikan penawaran yang lebih menjanjikan untuk masa depan dia.
Dikutip dari football365.com, Barcelona dan Manchester City dikabarkan tertarik akan jasa pemain yang telah merengkuh satu gelar Liga Champions ini.
(Penulis: Daffa Prasetia)
Komentar (0)
Login to comment on this news