Mengejutkan, Ilmuwan Temukan Mikroplastik di Otak

INFORMASI.COM, Jakarta - Mikroplastik makin jadi perhatian global karena bisa berdampak kepada manusia. Menurut sebuah penelitian, mikroplastik bisa terakumulasi lebih banyak di otak daripada di ginjal dan hati.
Dikutip dari Science Alert, Kamis (6/2/2025), ilmuwan di Universitas New Mexico, Alexander Nihart dan rekan-rekannya, menemukan partikel plastik di sampel otak daripada hati dan ginjal.
Penelitian yang terbit di jurnal Natural Medicine, menganalisis sampel otak dari autopsi yang dilakukan pada tahun 2016 dan 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap sampel mengandung partikel mikroplastik.
Lebih mengejutkan lagi, konsentrasi mikroplastik di otak ditemukan hingga 30 kali lebih tinggi daripada di ginjal dan hati.
Puluhan Juta Ton Sampah Tak Terkelola dengan Baik di IndonesiaMikroplastik di Otak Picu Kekhawatiran
Temuan mikroplastik bisa berada di otak, menimbulkan kekhawatiran baru tentang dampak partikel ini terhadap kesehatan manusia.
Ginjal dan hati berfungsi untuk menyaring serta menguraikan zat berbahaya dalam tubuh. Tidaklah mengherankan mikroplastik bisa masuk ke ginjal dan hati.
Namun, mikroplastik dapat menembus penghalang darah-otak (blood-brain barrier) dan menumpuk di otak justru menjadi hal yang mencengangkan.
Penelitian ini juga membandingkan data sampel otak selama 1997-2013 dan menemukan tren peningkatan akumulasi mikroplastik seiring waktu.
Nihart dan tim menulis bahwa konsentrasi mikroplastik dan nanoplastik antropogenik, telah meningkat secara eksponensial selama setengah abad terakhir.
Selama 1950-2019, sekitar 9 miliar metrik ton plastik telah diproduksi. Sebagian besar plastik itu telah terurai menjadi partikel kecil yang tersebar di seluruh dunia, termasuk dalam tubuh manusia.
Bahaya Mikroplastik terhadap Kesehatan Otak
Meskipun dampak jangka panjang dari mikroplastik di otak masih belum sepenuhnya diketahui, penelitian sebelumnya telah mengaitkan keberadaan partikel ini dengan berbagai gangguan kesehatan.
Sebuah studi yang belum dipublikasikan menghubungkan mikroplastik dalam plasenta dengan kelahiran prematur.
Penelitian lain menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menyumbat pembuluh darah di otak tikus, sementara paparan zat aditif dalam plastik dikaitkan dengan jutaan kematian setiap tahun.
KLHK Prediksi 58 juta kg Sampah Bakal Dihasilkan Selama Periode MudikMenariknya, studi terbaru juga menemukan bahwa sampel otak dari individu dengan diagnosis demensia memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalami kondisi tersebut.
Para peneliti berspekulasi bahwa atrofia jaringan otak dan melemahnya penghalang darah-otak dapat menyebabkan peningkatan akumulasi mikroplastik di otak.
Para ilmuwan menyerukan lebih banyak penelitian mengenai dampak kesehatan dari mikroplastik di otak.
(Penulis: Wafiq Azizah)
Komentar (0)
Login to comment on this news