Sektor Manufaktur Terus Turun, Pemerintah Waspadai Gelombang PHK Baru

Sektor Manufaktur Terus Turun, Pemerintah Waspadai Gelombang PHK Baru
Ilustrasi PHK di sektor manufaktur. Ilustrasi ini dibuat menggunakan ChatGPT.

INFORMASI, Jakarta - PMI Manufaktur Indonesia turun ke angka 46,9 pada Juni 2025, dari 47,4 pada Mei, menurut laporan S&P Global. Penurunan PMI berpotensi menciptakan gelombang PHK baru jika tidak segera diantisipasi.

Kenapa ini penting?

  • Sektor Manufaktur menyerap banyak tenaga kerja.
  • Penurunan PMI manufaktur pada Juni menandai bulan ketiga berturut-turut PMI manufaktur berada di zona kontraksi (di bawah 50).
  • Kebijakan perlindungan sosial dan strategi ekonomi perlu diperkuat untuk menjaga stabilitas pasar tenaga kerja.

Apa kata Menteri Tenaga Kerja

PHK ini kita lihat dari hulu ke hilir. Yang sudah ada sekarang adalah JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan), manfaatnya kita perbesar.

— Yassierli, Menteri Tenaga Kerja RI, ditemui usai Rapat Kerja Komisi IX DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/25).

Langkah mitigasi pemerintah:

  • JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan): Telah disiapkan untuk mengantisipasi PHK.
  • Satgas PHK: Akan segera dibentuk untuk memantau dan merespons ancaman PHK.
  • Early warning system: Kemnaker akan segera turun ke lapangan jika terdeteksi potensi PHK, berkoordinasi dengan dinas tenaga kerja daerah.

Peran pemerintah dalam menjaga daya beli:

  • Menaker menyebut Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai salah satu bentuk intervensi.
  • BSU diberikan untuk periode Juni dan Juli, namun pelaksanaannya masih akan dievaluasi lebih lanjut.

Apa selanjutnya:

Evaluasi dilakukan bersama Kemenko Perekonomian. Prosesnya meliputi kebijakan, implementasi, dan evaluasi lanjutan.

— Yassierli.

Data PHK Versi Kementerian Tenaga Kerja:

  • 26.455 kasus PHK per Mei 2025.
  • Jawa Tengah tertinggi: 10.695 kasus.
  • Jakarta: 6.279 kasus.
  • Riau: 3.570 kasus.
  • Total PHK pada 2024: 77.965 orang.

Versi APINDO:

73.992 pekerja telah terkena PHK sepanjang Januari–Maret 2025.

(ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.