Kemenperin Dorong Industri Batik Lebih Hijau Lewat SIH

Kemenperin Dorong Industri Batik Lebih Hijau Lewat SIH
Kain batik. (Sumber: Freepik)

INFORMASI, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat penerapan industri hijau di sektor batik dan kerajinan melalui Standar Industri Hijau (SIH), mendukung target Net Zero Emissions (NZE) 2060.

Berdasarkan Angka:

  • Industri tekstil dan produk tekstil (termasuk batik) menyumbang 6,3% emisi dari total emisi sektor industri nasional (KLHK, 2023).
  • Pada 2023, sektor industri menyumbang sekitar 32% dari total emisi nasional, menjadikannya kontributor kedua terbesar setelah energi (DEN, 2023).
  • Kemenperin menargetkan 500 industri hijau tersertifikasi hingga akhir 2025, naik dari 375 pada 2023 (BSKJI, 2024).

Kenapa Ini Penting?

Tekanan global terhadap jejak karbon mendorong industri kreatif seperti batik untuk lebih ramah lingkungan. SIH menjadi alat penting dalam menjaga daya saing ekspor dan memperkuat transisi energi nasional.

Apa Kata Mereka?

Efisiensi sumber daya dan kepatuhan terhadap standar lingkungan kini menjadi faktor utama dalam keberlanjutan industri.

— Andi Rizaldi, Kepala BSKJI Kemenperin, di Jakarta, Kamis (3/7/2025). 

Menurut Andi, prinsip industri hijau membantu efisiensi bahan baku, air, dan energi, serta membuka akses ke pasar global yang kini makin menuntut keberlanjutan.

Zoom In:

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) telah ditunjuk sebagai Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH) sejak 2020.

Teknologi ramah lingkungan yang didorong meliputi:

  • Kompor listrik.
  • Tungku hemat energi.
  • Pengelolaan air limbah pewarna batik.

SIH No. 13134:2023 khusus untuk industri batik, menjadi satu dari 9 sektor hijau yang diawasi LSIH BBSPJIKB. Lainnya meliputi tekstil, karet, baja, hingga air mineral.

Gambaran Besar:

Langkah ini selaras dengan komitmen Indonesia dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2022 dan bagian dari strategi jangka panjang transisi energi rendah karbon.

Apa Selanjutnya?

Kemenperin akan menggelar Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 — forum nasional untuk mempertemukan industri, pemerintah, dan pemangku kepentingan dalam mempercepat dekarbonisasi sektor manufaktur.

Dengan strategi industri hijau, industri kerajinan dan batik kita tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh lebih adaptif, efisien, dan kompetitif di pasar global.

— Jonni Afrizon, Kepala BBSPJIKB.

(ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.