Menteri UMKM Luncurkan RISE To IPO, Dorong UMKM Masuk Bursa

INFORMASI.COM, Jakarta - Menteri UMKM Maman Abdurrahman meluncurkan program RISE To IPO, inisiatif baru untuk mendorong usaha menengah agar siap melakukan penawaran saham perdana (IPO) dan memasuki pasar modal.
Apa yang terjadi
- • Program ini dirancang sebagai jembatan transformasi dari perusahaan tertutup ke perusahaan terbuka yang lebih transparan, tertata, dan kompetitif.
- • Fokus utamanya adalah menyediakan akses pendanaan jangka panjang, bukan hanya modal awal.
“ Pasar modal berkembang jadi sumber pendanaan alternatif yang potensial. ”
— Maman Abdurrahman, Menteri UMKM, saat peluncuran program RISE To IPO di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Tujuan RISE To IPO
Menurut Deputi Bidang Usaha Menengah Bagus Rachman, program ini memiliki tiga pilar:
- • Meningkatkan literasi pasar modal bagi pelaku usaha menengah.
- • Pendampingan konkret di aspek hukum, keuangan, dan tata kelola.
- • Akses ke program IDX Incubator bagi peserta terkurasi.
Apa itu RISE?
RISE adalah akronim dari:
- • Reach: menjangkau usaha menengah potensial;
- • Inspire: membangun keberanian untuk go public;
- • Support: mendampingi proses transformasi;
- • Elevate: membawa ke level perusahaan terbuka yang kompetitif;
Kenapa ini penting?
- • Hingga 2024, 42 perusahaan menengah tercatat di papan akselerasi BEI, mayoritas dari sektor consumer goods, teknologi, dan properti.
Maman menekankan bahwa perusahaan menengah yang kuat dapat menjadi penggerak rantai pasok, sebagai offtaker dan aggregator bagi UMK.
“ Mereka jadi jangkar penting untuk jutaan usaha mikro dan kecil. ”
— kata Maman.
Seleksi ketat
- • Pemerintah menekankan bahwa seleksi peserta tidak hanya soal kuantitas, tetapi kualitas dan fundamental bisnis.
- • Proses program akan mencakup: talkshow edukatif, coaching clinic intensif pada September 2025, dan kurasi untuk IDX Incubator 2026.
Zoom out
Dengan tekanan pembiayaan yang makin kompleks bagi UMKM, RISE To IPO muncul sebagai strategi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih kuat, terhubung, dan berdaya saing—baik di dalam negeri maupun di pasar modal global.
(ANT)