Pasca-IPO, PSAT Jual 4 Kapal Senilai Rp22 Miliar untuk Peremajaan Armada

Pasca-IPO, PSAT Jual 4 Kapal Senilai Rp22 Miliar untuk Peremajaan Armada
Kapal tug boat milik PSAT. PT Pancaran Samudera Transport Tbk menjual empat kapal untuk peremajaan. (Foto: Dok. PT Pancaran Samudera Transport Tbk)

INFORMASI.COM, Jakarta – Baru sepekan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) langsung melakukan manuver strategis dengan menjual empat kapal senilai total Rp 22 miliar kepada PT Global Marindo Perkasa (GMP). Langkah ini diumumkan perusahaan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, pada Rabu (23/7/2025).

Apa yang Terjadi?

  • PSAT menjual empat kapal miliknya ke PT Global Marindo Perkasa (GMP) dengan total nilai transaksi sebesar Rp22 miliar.
  • Empat kapal yang dijual berusia di atas 20 tahun dan terdiri dari dua jenis tongkang (barge) serta dua kapal tunda (tug boat).
  • Tujuan penjualan adalah untuk regenerasi armada dan efisiensi biaya perawatan.
  • Manajemen perusahaan menyatakan bahwa transaksi ini tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, maupun keuangan perusahaan.

Transaksi dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan sesuai praktik bisnis umum.

— Sekertaris Perusahaan PSAT, Fadzil Fahreza

Detail Penjualan Kapal

  • BG Kaltim FT 36-07 (tongkang/barge) – Rp6,85 miliar.
  • BG Kaltim FT 36-09 (barge) – Rp6,9 miliar.
  • TB Kaltim Dolphin 10-17 (tug boat) – Rp4,15 miliar.
  • TB Kaltim Dolphin 10-19 (tug boat) – Rp4,1 miliar.

Kenapa Ini Penting?

  • Melepas kapal tua membantu PSAT menekan biaya perawatan dan operasional yang tinggi.
  • Penjualan ini menunjukkan langkah cepat PSAT dalam menata ulang aset untuk menyambut ekspansi.
  • Transaksi dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan diungkapkan secara terbuka melalui BEI, mencerminkan komitmen terhadap tata kelola yang baik.
  • PSAT menegaskan tidak ada dampak negatif dari transaksi ini terhadap operasional atau keuangan perusahaan.

Gambaran Lebih Luas

  • Kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik dan industri seperti semen diprediksi meningkat dalam jangka panjang.
  • Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) memperkirakan target Domestic Market Obligation (DMO) batu bara naik menjadi 229,3 juta ton, tumbuh 4,05 persen dari tahun 2024.
  • Selain pasar domestik, PSAT juga bisa memanfaatkan permintaan batu bara dari negara-negara mitra dagang seperti India dan China.
  • Dana IPO akan digunakan untuk membeli dua kapal bulk carrier, memperkuat kemampuan PSAT dalam menangani pengangkutan batu bara skala besar.

Langkah Selanjutnya

  • PSAT akan mengalokasikan seluruh dana hasil IPO senilai Rp175 miliar sebagai setoran modal ke anak usahanya, PT Pancaran Karya Shipping (PKS).
  • Dana tersebut akan digunakan untuk membeli dua kapal bulk carrier guna memperkuat proyek pengangkutan batu bara milik perusahaan.

Setelah IPO, PSAT langsung tancap gas menata armada. Penjualan kapal lama diikuti dengan rencana ekspansi lewat akuisisi kapal baru, menandakan arah bisnis yang agresif dan siap menyambut lonjakan permintaan energi nasional.

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.