RI-AS Sepakat Awasi Komoditas Strategis Lewat Skema Keamanan Nasional

INFORMASI.COM, Jakarta - Indonesia dan Amerika Serikat sepakat memperkuat pengawasan atas perdagangan komoditas strategis demi mencegah penyalahgunaan, termasuk untuk kepentingan terorisme atau penggunaan ganda (dual use).
Kenapa ini penting
Komoditas seperti mineral kritis yang digunakan dalam pesawat, AI, dan pusat data bisa dimanfaatkan untuk tujuan sipil maupun militer. Kesepakatan ini jadi bagian penting dari perjanjian tarif resiprokal RI-AS.
Apa isinya
- • Kerja sama dalam strategic trade management, yaitu sistem untuk memantau ekspor-impor barang strategis.
- • Fokus pada komoditas yang berpotensi digunakan sebagai bahan peledak atau senjata.
- • AS beri perhatian khusus pada mineral kritis dari Indonesia agar tak jatuh ke pihak tak bertanggung jawab.
Bagian dari kesepakatan tarif 19 persen
- • Penurunan tarif ekspor Indonesia ke AS dari 32% ke 19% jadi pemicu kesepakatan baru ini.
- • Kesepakatan ini merupakan bagian dari Agreement on Reciprocal Trade (ART) yang diumumkan 22 Juli 2025 dan mencakup:
“ Penting ada keterbukaan antara dua pihak agar bisa memonitor komoditas yang dual function. AS ingin pastikan mineral strategis tidak jatuh ke tangan yang salah. ”
— Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Langkah selanjutnya
Kementerian Perdagangan akan memimpin pembahasan teknis untuk merinci pelaksanaan kerja sama keamanan komoditas ini.
(ANT)