Garis Kemiskinan Jakarta Turun, Tapi Jumlah Warganya yang Miskin Naik

Garis Kemiskinan Jakarta Turun, Tapi Jumlah Warganya yang Miskin Naik
Potret kemiskinan di Jakarta. (Foto: Antara)

INFORMASI.COM, Jakarta - Garis kemiskinan di Jakarta menurun, namun jumlah penduduk miskin justru bertambah, menurut rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta.

Kenapa penting

Turunnya garis kemiskinan seharusnya menandakan perbaikan kondisi ekonomi. Namun di Jakarta, realitanya justru sebaliknya — menunjukkan tekanan daya beli kelompok rentan dan dinamika ketenagakerjaan yang makin rapuh.

Angka utamanya

  • Garis kemiskinan rumah tangga (Maret 2025): Rp4.178.563, turun 1,42% dari September 2024
  • Jumlah penduduk miskin (Maret 2025): 464,87 ribu orang, naik 15,8 ribu dari September 2024
  • Persentase kemiskinan: 4,28%, naik dari 4,14% pada September 2024

Mengapa bisa terjadi

Ini menjadi gambaran bahwa meskipun standar minimum pengeluaran menurun, beban hidup tetap tinggi, terutama bagi pekerja informal.

— Nurul Hasanudin, Kepala BPS DKI, di Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Faktor penyebab utama:

  • Naiknya pekerja informal: 37,95% (Februari 2025), dari 36,06%
  • Turunnya pekerja formal: -1,89 persen poin
  • Inflasi tinggi di Jakarta: 2,00% (Maret 2025), lebih tinggi dari nasional (1,65%)
  • Ramadhan: Menyebabkan lonjakan harga pangan & pelemahan daya beli

Apa yang membentuk garis kemiskinan?

  • Rp852.768 per kapita per bulan (Jakarta) — jauh di atas nasional: Rp609.160;
  • Jumlah rata-rata anggota rumah tangga miskin: 4,9 orang;
  • Kontribusi pengeluaran makanan: 69,41 persen
  • Pengeluaran non-makanan: 30,59 persen

Posisi Jakarta secara nasional

  • Ranking kemiskinan terendah: Jakarta berada di urutan ke-3 terendah, setelah Bali dan Kalimantan Selatan.
  • Rata-rata nasional: Tingkat kemiskinan Indonesia: 8,47%, atau 23,85 juta orang.
BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.