Sri Mulyani: Kesepakatan Tarif dengan AS Dorong Sektor Padat Karya

Sri Mulyani: Kesepakatan Tarif dengan AS Dorong Sektor Padat Karya
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (4/7/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Keuangan)

INFORMASI.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kesepakatan dagang terbaru antara Indonesia dan Amerika Serikat akan mendorong kinerja sejumlah sektor domestik, khususnya padat karya seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur.

Keberhasilan negosiasi tarif dari 32% menjadi 19% berdampak positif ke sektor padat karya.

— Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (28/7/2025).

Dampak lainnya

  • Impor produk AS dengan tarif 0% juga diprediksi menurunkan harga migas dan pangan di Indonesia.
  • Pemerintah berharap hal ini ikut menjaga stabilitas harga dalam negeri.

Kerangka perjanjian

  • Lewat laman resmi Gedung Putih, Indonesia dan AS menyepakati Agreement on Reciprocal Trade.
  • Indonesia setuju menghapus 99% hambatan tarif untuk produk industri dan pertanian AS.
  • AS menetapkan tarif timbal balik 19% untuk produk Indonesia, dengan peluang penurunan lebih lanjut.

Target negosiasi lanjutan

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Indonesia masih melanjutkan negosiasi agar tarif impor beberapa komoditas bisa turun hingga 0%, khususnya produk yang tidak diproduksi di AS.

Produk yang diajukan meliputi:

  • Kelapa sawit;
  • Kopi;
  • Kakao;
  • Produk agro dan mineral;
  • Komponen pesawat dan industri kawasan tertentu.

Posisi strategis Indonesia

  • AS mempertimbangkan perlakuan tarif negara lain seperti Uni Eropa yang sudah memberlakukan tarif 0% untuk CPO lewat perjanjian IEU–CEPA.
  • Hal ini menjadi argumen kuat Indonesia dalam negosiasi lanjutan.

(ANT)

BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.