Inflasi Juli 2025 Capai 2,37% YoY, Didorong Kenaikan Harga Pangan

Kenaikan harga pangan menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Juni 2025. (Foto: ANTARA/Abdan Syakura)
INFORMASI.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (YoY) pada Juli 2025 sebesar 2,37%, didorong oleh kenaikan harga pangan seperti bawang merah, tomat, dan beras.
Angka utama:
- • Inflasi tahunan (YoY): 2,37%
- • Indeks Harga Konsumen (IHK): naik dari 106,09 (Juli 2024) → 108,60 (Juli 2025)
- • Inflasi inti: 2,32% (andil 1,49%)
- • Inflasi harga bergejolak (volatile food): 3,82% (andil 0,62%)
- • Inflasi harga diatur pemerintah: 1,32% (andil 0,26%)
Kontributor utama inflasi:
Kelompok makanan, minuman & tembakau: Inflasi: 3,75% | Andil: 1,08%
- • Bawang merah: +0,18%
- • Tomat: +0,16%
- • Beras: +0,15%
Lainnya:
- • Emas perhiasan: +0,46%
- • Tarif air minum PAM: +0,14%
- • Nasi dengan lauk & bahan bakar rumah tangga: masing-masing +0,04%
Sektor yang alami deflasi:
Informasi, komunikasi & jasa keuangan:
- • Andil deflasi: -0,02%
- • Penyebab: harga telepon seluler turun
Kenapa ini penting:
- • Kenaikan harga pangan musiman tetap menjadi pendorong utama inflasi Indonesia.
- • Meski masih terkendali di bawah 3%, tekanan harga komoditas volatile tetap perlu diwaspadai oleh otoritas fiskal dan moneter.
- • Inflasi inti yang stabil menunjukkan konsumsi masih tumbuh moderat, tanpa lonjakan permintaan yang berlebihan.