Pemerintah Dorong Produsen EV Gunakan Baterai Berbasis Nikel

Pemerintah Dorong Produsen EV Gunakan Baterai Berbasis Nikel
Ilustrasi mobil listrik. (Foto: Ford Motor Company)

INFORMASI.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah mendorong produsen kendaraan listrik (EV) dalam negeri untuk beralih dari baterai berbasis lithium ke baterai berbasis nikel.

Kenapa ini penting

  • Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia;
  • Namun mayoritas pabrik EV saat ini masih menggunakan baterai lithium;
  • Peralihan ke baterai nikel akan memperkuat rantai pasok dalam negeri, meningkatkan nilai tambah hilirisasi, dan mengurangi ketergantungan impor.

Pelan-pelan kita mendorong regulasi untuk yang pabrik-pabrik EV Indonesia sekarang yang produsen mobilnya supaya shifting juga dari lithium base ke nickel base.

— Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN, di acara International Battery Summit 2025 di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Zoom out

  • Permintaan global baterai diprediksi capai 8.800 GWh pada 2040.
  • Indonesia telah masuk ke proyek baterai EV bersama mitra global seperti CATL dan Huayou.
  • Pemerintah sedang mengupayakan insentif regulasi lintas kementerian untuk mendukung transisi ini.

Di balik layar

  • Presiden Prabowo meresmikan proyek ekosistem baterai EV ANTAM–IBC–CBL pada 29 Juni 2025 di Karawang.
  • Nilai proyek: $5,9 miliar, bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
  • Struktur proyek:
    • 6 subproyek (5 di Halmahera Timur, 1 di Karawang)
    • 8.000 tenaga kerja
    • Area: 3.023 hektare
    • Infrastruktur: 18 proyek, termasuk dermaga multifungsi

Green energy mix

Proyek ini dirancang ramah lingkungan, dengan kombinasi energi:

  • PLTU: 2x150 MW
  • PLTG: 80 MW
  • Pembangkit limbah panas: 30 MW
  • Tenaga surya: 172 MWp
    • Termasuk 24 MWp di Karawang
BAGIKAN
Anda harus login untuk memberikan komentar.