Pemerintah Klaim Harga Beras Mulai Turun, Distribusi SPHP Digalakkan

INFORMASI.COM, Jakarta - Pemerintah mengklaim harga beras mulai turun setelah sempat naik beberapa waktu lalu. Klaim ini berdasarkan perhitungan bahwa stok beras nasional aman yang seharusnya bisa didistribusikan ke pasar.
Klaim Pemerintah
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan:
- •Penurunan terjadi seiring percepatan distribusi dan pengawasan terhadap penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke pasar.
- •Langkah percepatan distribusi SPHP diharapkan menahan gejolak harga beras di pasaran.
- •Masalah utama kenaikan harga bukan soal stok, melainkan distribusi.
“ Ya, kalau dari ritel modern saja berkurang (pasokan berasnya), ya berarti kan distribusinya. Barangnya kan ada. ”
— Budi Santoso, Menteri Perdagangan, di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Penyaluran beras dilakukan lewat:
- 1.Pedagang pasar tradisional sebagai garda terdepan penjualan langsung ke konsumen.
- 2.Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) untuk memperkuat akses pangan di desa.
- 3.Pasar ritel modern yang juga diharapkan bisa menjual beras SPHP.
“ Sebagian sudah mulai turun (harga). Terus kita masih melakukan pengawasan. Sekarang yang di ritel modern juga sudah mulai banyak beras SPHP tersedia, walaupun belum 100 persen. ”
— Budi menjelaskan.

Mengapa Beras SPHP?
- •Beras SPHP merupakan instrumen utama pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional.
- •SPHP akan didistribusikan secara luas, pengawasannya pun akan terus diperketat.
- •Pemerintah berharap harga beras tetap terkendali di pasar modern maupun tradisional, sekaligus menjaga daya beli masyarakat.
“ Kami sama Bapanas terus mendorong, dan kami akan membantu di pengawasan di lapangan, termasuk percepatan distribusi. ”
— Mendag menambahkan.
Tugaskan Bulog dan Bapanas
Pemerintah menugaskan Bulog sebagai operator utama distribusi SPHP sesuai petunjuk teknis Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“ Masyarakat tidak perlu ragu karena Bulog memastikan penyaluran beras SPHP dilakukan secara maksimal demi menjaga harga tetap terkendali. ”
— Achmad Rizal Ramdhani, Direktur Utama Perum Bulog, di kesempatan yang sama.
(ANT)